- Untuk
bisa menghasilkan foto yang bagus, kita harus faham dulu seperti apa foto
yang bagus itu. Tak mungkin kita bisa membuat foto bagus kalau kita
sendiri sebenarnya tak tahu foto bagus itu seperti apa.
- Definisi
foto yang bagus bukanlah definisi yang verbal. Tak mungkin ada definisi
yang bisa ditulis bahwa foto bagus itu seperti apa. Anda bisa menelan
sepotong pizza dan bilang rasanya enak, padahal Anda tidak bisa membuat
definisi “enak” itu seperti apa bukan ?
- Untuk
faham seperti apa foto yang bagus, kita bisa melatihnya dengan melihat
foto orang lain yaitu dengan membuka-buka aneka majalah dan buku foto.

Foto Museum Minang ini bagus bukan ?

Namun dengan menambahkan pohon, lebih bagus bukan ?
- Manakala
kita melihat sebuah foto dan tertarik, yakinkanlah diri Anda bahwa foto
itu bagus. Buktinya Anda tertarik bukan ?
- Kemudian,
perhatikan foto itu lalu buatlah pertanyaan di dalam hati: mengapa Anda
merasa foto itu menarik. Apanya yang menarik? Apakah warnanya bagus, atau
apakah orang dalam foto itu cantik, apakah susunan benda-benda dalam foto
itu menarik, apakah suasana dalam foto menarik. Intinya, Anda harus tahu
alasan apa yang membuat Anda merasa sebuah foto menarik.

Foto ini tidak menarik karena wajah orang yang difoto tidak
kelihatan

Foto ini juga tidak menampilkan wajah orangnya, tapi menarik
bukan ?
- Setelah
Anda tahu apa daya tarik sebuah foto, cobalah berpikir bagaimana cara
membuat foto itu. Apakah fotografernya jongkok, apakah fotografernya harus
naik tangga, apakah fotografernya kira2 ngobrol dengan obyeknya, apakah
fotografernya mujur dapat pencahayaan seperti itu, dan sebagainya.
- Setelah
dua langkah terakhir dilalui, sesungguhnya Anda sudah punya bekal untuk
membuat foto bagus bagi “adegan yang mirip dengan foto yang baru saja Anda
amati”. Endapan memori akan sebuah foto bagus adalah bekal bagi Anda untuk
membuat foto yang situasinya mirip. Dan makin banyak Anda mengamati foto
orang lain, makin banyak bekal bagi Anda untuk bisa membuat foto yang
bagus. Ini bukan menjiplak, tapi menabung ide. Di dunia ini tidak ada foto
yang bisa sama sekali baru. Sebuah foto pasti dihasilkan dari berbagai ide
yang ada di benak sang fotografer.
- Kalau
sudah memiliki sebuah kamera digital, pakailah tiap hari. Kamera digital
apa pun mereknya, umur pakainya hanya sekitar enam tahun. Kamera yang
dipakai tiap hari jauh lebih awet daripada kamera yang dipakai sekali-sekali
saja. Dengan memakai kamera tiap hari, Anda sekaligus berlatih untuk bisa
membuat foto yang bagus.

Coba Anda pikirkan mengapa foto di
atas ini menarik. Sekilas, tampaknya tidak ada yang menarik. Tapi kalau Anda
diberitahu bahwa di banyak negara Timur Tengah wanita dilarang menampakkan
wajahnya di muka umum, foto ini jadi menarik karena Anda membayangkan bahwa
buat apa difoto toh wajahnya tidak kelihatan.
Kemudian, coba lihat foto di
bawah. Kartu pengenal di beberapa negara Timur Tengah memang menampilkan
pasfoto wanita tertutup burka.

Di sini kita bukan mengomentari
adat negara lain, tapi sekadar menunjukkan bahwa sebuah foto bisa menarik bagi
sebuah kelompok manusia, tapi menjadi biasa bagi kelompok manusia lain.

Foto ini masih menarik bagi orang
Jakarta walau di Jakarta juga ada kereta api yang dipadati penumpang. Namun,
foto ini tetapmenarik karena yang di Jakarta masih kalah penuh. Foto ini pasti
sangat menarik bagi orang Eropa yang bahkan melarang penumpang berdiri di dalam
gerbong.
Komentar
Posting Komentar