Langsung ke konten utama

KIAT MEMBUAT FOTO YANG BAGUS Arbain Rambey (Klinik Fotografi KOMPAS)




  1. Untuk bisa menghasilkan foto yang bagus, kita harus faham dulu seperti apa foto yang bagus itu. Tak mungkin kita bisa membuat foto bagus kalau kita sendiri sebenarnya tak tahu foto bagus itu seperti apa.


  1. Definisi foto yang bagus bukanlah definisi yang verbal. Tak mungkin ada definisi yang bisa ditulis bahwa foto bagus itu seperti apa. Anda bisa menelan sepotong pizza dan bilang rasanya enak, padahal Anda tidak bisa membuat definisi “enak” itu seperti apa bukan ?


  1. Untuk faham seperti apa foto yang bagus, kita bisa melatihnya dengan melihat foto orang lain yaitu dengan membuka-buka aneka majalah dan buku foto.



Foto Museum Minang ini bagus bukan ?
Namun dengan menambahkan pohon, lebih bagus bukan ?


  1. Manakala kita melihat sebuah foto dan tertarik, yakinkanlah diri Anda bahwa foto itu bagus. Buktinya Anda tertarik bukan ?


  1. Kemudian, perhatikan foto itu lalu buatlah pertanyaan di dalam hati: mengapa Anda merasa foto itu menarik. Apanya yang menarik? Apakah warnanya bagus, atau apakah orang dalam foto itu cantik, apakah susunan benda-benda dalam foto itu menarik, apakah suasana dalam foto menarik. Intinya, Anda harus tahu alasan apa yang membuat Anda merasa sebuah foto menarik.

Foto ini tidak menarik karena wajah orang yang difoto tidak kelihatan


Foto ini juga tidak menampilkan wajah orangnya, tapi menarik bukan ?


  1. Setelah Anda tahu apa daya tarik sebuah foto, cobalah berpikir bagaimana cara membuat foto itu. Apakah fotografernya jongkok, apakah fotografernya harus naik tangga, apakah fotografernya kira2 ngobrol dengan obyeknya, apakah fotografernya mujur dapat pencahayaan seperti itu, dan sebagainya.
  2. Setelah dua langkah terakhir dilalui, sesungguhnya Anda sudah punya bekal untuk membuat foto bagus bagi “adegan yang mirip dengan foto yang baru saja Anda amati”. Endapan memori akan sebuah foto bagus adalah bekal bagi Anda untuk membuat foto yang situasinya mirip. Dan makin banyak Anda mengamati foto orang lain, makin banyak bekal bagi Anda untuk bisa membuat foto yang bagus. Ini bukan menjiplak, tapi menabung ide. Di dunia ini tidak ada foto yang bisa sama sekali baru. Sebuah foto pasti dihasilkan dari berbagai ide yang ada di benak sang fotografer.


  1. Kalau sudah memiliki sebuah kamera digital, pakailah tiap hari. Kamera digital apa pun mereknya, umur pakainya hanya sekitar enam tahun. Kamera yang dipakai tiap hari jauh lebih awet daripada kamera yang dipakai sekali-sekali saja. Dengan memakai kamera tiap hari, Anda sekaligus berlatih untuk bisa membuat foto yang bagus.




Coba Anda pikirkan mengapa foto di atas ini menarik. Sekilas, tampaknya tidak ada yang menarik. Tapi kalau Anda diberitahu bahwa di banyak negara Timur Tengah wanita dilarang menampakkan wajahnya di muka umum, foto ini jadi menarik karena Anda membayangkan bahwa buat apa difoto toh wajahnya tidak kelihatan.

Kemudian, coba lihat foto di bawah. Kartu pengenal di beberapa negara Timur Tengah memang menampilkan pasfoto wanita tertutup burka.



Di sini kita bukan mengomentari adat negara lain, tapi sekadar menunjukkan bahwa sebuah foto bisa menarik bagi sebuah kelompok manusia, tapi menjadi biasa bagi kelompok manusia lain.


Foto ini masih menarik bagi orang Jakarta walau di Jakarta juga ada kereta api yang dipadati penumpang. Namun, foto ini tetapmenarik karena yang di Jakarta masih kalah penuh. Foto ini pasti sangat menarik bagi orang Eropa yang bahkan melarang penumpang berdiri di dalam gerbong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...