Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Ini Keuntungan saat anda berhenti Ngopi

Meski konsumsi kopi bisa membawa banyak manfaat, tidak mengonsumsi kopi juga bisa membawa keuntungan tersendiri. Terlebih bila hal tersebut dilakukan selama masa karantina mandiri di tengah pandemi Covid-19 ini. Setidaknya ada enam keuntungan yang bisa didapatkan oleh penggemar kopi bila "rehat" sejenak dari minuman favorit mereka selama karantina mandiri. Berikut ini adalah keenam keuntungan tersebut seperti dilansir  The Ladder , Sabtu (9/5). Tidur Akan Jadi Lebih Baik Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang mengandung kafein. Kafein dikenal sebagai stimulan yang dapat membuat tubuh terjaga dari rasa kantuk. Dalam waktu 15 menit setelah dikonsumsi, kafein akan mulai meningkatkan adrenalin dan denyut jantung. Studi juga mengungkapkan bahwa konsumsi kafein dapat menurunkan kualitas tidur secara drastis. Kafein juga diketahui dapat memicu insomnia, menurunkan fungsi motorik halus, menyebabkan pusing dan memicu sikap mudah marah. Rasa Cemas Akan Menurun

Berhenti Ngopi, Ini dampaknya

Selama pandemic ini, aku sama sekali tidak minum kopi mungkin sekitar 2-3 bulan. Nah, ternyata ada dampak medis jika kita berhenti ngopi, apa saja itu? Simak dibawah ini Sakit kepala Studi oleh Universitas John Hopkins dan Universitas Vermont mengungkap, konsumsi kafein menyebabkan pembuluh darah di otak mengerut sehingga aliran darah melambat. Jika konsumsi berhenti, otomatis aliran darah ke otak meningkat dan memicu sakit kepala. Mengantuk dan kelelahan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan pada dosis besar dan sedang. Saat asupannya ditekan, bahkan dihentikan, andalan untuk mengusir kantuk dan tambahan energi itu juga akan hilang. Perubahan  mood Kafein merupakan stimulan yang meningkatkan dopamin di otak. Ketika seseorang mendadak mengurangi jumlah asupan, kadar dopamin juga akan turun. Ini dapat menyebabkan suasana hati memburuk, seperti mudah tersinggung, cemas, dan tertekan. Sulit konsentrasi Mirip

Tips Sehat Penderita Hipertensi

Hipertensi sering disebut sebagai  silent killer  karena tidak menunjukkan gejala. Ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan banyak masalah kesehatan lain yang mengancam jiwa. Untuk itu, penting bagi seseorang mengukur tekanan darah secara berkala. Memperbaiki gaya hidup dan melakukan perubahan pola makan yang sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah. Seperti dilansir di  NDTV  baru-baru ini, memperbaiki gaya hidup yang dimaksud bisa dilakukan melalui beberapa hal, di antaranya yakni: 1. Lakukan aktivitas fisik Aktivitas fisik tingkat sedang dapat membawa perbedaan signifikan pada tekanan darah. Bagi orang yang tidak terbiasa aktif secara fisik, mulailah dengan melakukan aktivitas favorit selama lima hingga 10 menit untuk membangun kebiasaan berolahraga. Kemajuan perlahan dan bertahap bisa dengan berolahraga selama minimal 150 menit dalam sepekan. 2. Menurunkan berat badan Mencoba menurunkan, bahkan lima persen dari bera

Pesan Cinta Untuk Generasi Emas Indonesia

Narkoba lebih mematikan dari corona Sadarkah? Kita dikagetkan dengan pemberitaan tentang korban covid 19. Setiap hari kematian terus menghantui. Hingga kita tidak lagi melihat hal lain yang sebenarnya mencoba membunuh generasi secara perlahan. Narkoba, tiap hari terus merajalela, bahkan oleh sebagian mafia menjadi sumber penghasilan. Generasi penerus bangsa harus sadar dan perangi bersama, jangan mencoba mendekatinya, apalagi menggunakannya. Orang bilang drug itu gaya hidup, hey bukan. Kalian akan terus kecanduan, jangan lagi menjual dirimu pada barang haram seperti narkoba, sadarlah generasi muda, masa depan Indonesia ada ditangan mu. Ukirlah prestasi dan gapailah cita-cita kalian, buang jauh-jauh angan kenikmatan semu. Mendekam dijeruji besi bukan hal yang muda, jangan mencari pelampiasan sesaat dengan Narkoba, Tidak. Kita punya Tuhan tempat mengadu, jika kalian mencari tempat bercerita maka ceritakan kepadaNya. Ada keluarga tempat berbagi rasa, ada sahabat tempat bercerita,

Kun

Kun Percayalah Hanya Allah Yang tahu Yang terbaik Tentang mu Rezekimu Jodohmu Hidupmu Matimu Ketika Allah sudah berkata Kun Jadi maka jadilah Takdir akan menjawabnya Jangan lagi berkeluh kesah Akan indah pada waktu Susi Gustiana

Untuk kamu yang di Lockdown

Jarak tak pernah ada Pertemuan dan perpisahan dihasilkan oleh perasaan Joko Pinurbo Penggalan kata diatas Sangat sesuai dengan Apa yang kita rasakan saat ini Aku tahu disana kamu kesepian, tidak bisa menghirup udara segar dan bebas kemanapun kau inginkan. Maafkan aku jika tidak bisa menemani, sesekali kamu mencoba bertatap dengan Videocall dengan tetapi aku sering cuek dan tidak mau tahu Aku tidak jahat Aku sering mengatakan jika aku malu Tapi memang iya aku malu Disamping itu, aku juga ingin menjaga perasaanku Aku tidak mau jatuh lagi, kembali terluka untuk kesekian kalinya Aku sadar Beberapa tahun terakhir Setiap kali kita bertemu diri ini seolah menghindar Tapi memang iya Aku masih sakit hati dan tidak mudah memaafkan Sekarang, aku ingin berdamai saja denganmu Menjadi teman baik Bercerita banyak hal dan tertawa bersama Planing untuk liburan bersama ditunda dulu Tidak ada jalan lain Karena pandemi ini Kamu harus di lockdown Percayalah Apapun ta

Untukmu

Jika suatu hari aku pergi Jangan lagi ada air mata Apalagi penyesalan Sudah cukup waktu yang aku berikan padamu Biarlah Cukup sekalian kalinya Untuk kali ini Aku ingin bahagia Dengan orang yang mencintaiku Selama ini harapan hanya angan semu Banyak hal yang ku lepaskan Hanya demi bersamamu Tetapi semuanya hanya sia-sia Aku ingin menikmati sisa hidupku Dengan kedamaian Tanpa dendam Hey Dengarkan ini Aku sudah memaafkanmu Jerit tangis kemarin Sudah berlalu Aku hanya ingin terus tersenyum Menatap masa depanku Melahirkan anak Bahagia Hingga menutup mata Selamanya Susi Gustiana

Desa Harus Publikasi Data Penerima Bansos

DESA HARUS PUBLIKASIKAN DATA PENERIMA BANSOS Membangun Indonesia dari pinggiran adalah awal mula semangat lahirnya kebijakan Undang-undang Desa.  Ditengah pandemi covid 19 ini, berbagai bantuan sosial (bansos) mengucur ke desa. Banyak desa yang pada akhirnya tidak mempublikasi data mengenai bansos tersebut. Si A atau si B mendapat bansos apa. Bahkan, tak jarang penerima bansos hanya diberikan pada masyarakat yang pro dengan pemerintah desa saja atau kata lain yang memilih kades terpilih. Politisasi bansos bahkan tega-teganya dilakukan oknum ditengah kelaparan dimana-mana. Kaya punya mobil tapi tanpa malu menerima bansos, sebaliknya tidak punya sawah dan miskin namun tidak menerima satupun bansos. Data penerima Bantuan Sosial, baik dari pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa harus dibuka ke publik. Ini ditaur dalam UU No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Apabila pemohon Informasi Publik gagal mendapatkan Informasi Publik dapat mengajukan gugatan ke pengad

Menjelang Lebaran Bung Karno Tak Punya Uang

MenjeLang Lebaran Bung Karno Tak Punya Uang Menjelang Lebaran, Bung Karno menemui mantan Menteri Luar Negeri DR. Roeslan Abdoelgani untuk dicarikan uang... “Cak, tilpuno Anang Thayib. Kondo’o nék aku gak duwé dhuwik,” kata Proklamator Kemerdekaan RI tersebut...  ( Cak, teleponkan Anang Thayib. Beritahu kalau aku tak punya uang...) Anang adalah keponakan Roeslan, tinggal di Gresik, seorang Pengusaha Peci ( kopiyah )  merek _Kuda Mas_  yang sering dikenakan oleh Soekarno. “Beri aku satu peci bekasmu. Saya akan lelang,” kata Roeslan Abdoelgani. “Bisa laku berapa, Cak..?” tanya Soekarno. “Wis ta laa , serahno aé soal iku nang aku. Sing penting bèrès,” sahut Roeslan. ( Sudahlah, serahkan saja soal itu pada saya. Yang penting beres.. ). Roeslan lalu menyerahkan kepada Anang satu peci yang bekas dipakai Soekarno. Roeslan kaget ternyata jumlah peserta lelang begitu banyak, semuanya Pengusaha asal Gresik dan Surabaya. Tapi yang membuatnya sangat terkejut ternyata Anang melelang Tig

Merdunya Adzan Bilal Bin Rabbah

AZAN TERAKHIR "Rupanya, yang membuat saya patah hati bukan Didi Kempot, tapi Bilal Bin Rabah", batin saya setelah baca buku ini. *** Semakin kita mengenal tokoh-tokoh di dalamnya, semakin tervisualisasikan gerak dan tingkah sang tokoh di dalam benak kita. Semakin kita memiliki informasi yang melatarbelakangi cerita itu, maka seolah kita tenggelam dibawa kesedihan dan rasa haru yang dibagikan dalam cerita. Kisah "Azan Terakhir Bilal Bin Rabah" bukanlah cerita baru yang saya ketahui selintas lalu. Namun, selalu muncul perasaan-perasaan lain tatkala mengkonsumsi informasi tambahan yang melengkapi visualisasi tokoh Bilal di kepala saya. Beberapa bulan lalu, saya ditawari suami untuk menonton film seputar perbudakan dan rasisme. Tidak hanya satu film, saya nonton beberapa film perbudakan yang semakin memperjelas gambaran di benak saya tentang kejamnya perbudakan pada zamam dahulu. Tinjauan kepustakaan seputar perbudakan pun sempat saya pelajari. Yah, intinya sera

Sejumlah Masalah Dihadapi Siswa Saat Belajar Dari Rumah

Kemarin pagi, aku mendapat telpon dari kepala jurusan tempat adik-adikku menempuh pendidikan menengah kejuruan. Ternyata mereka tidak mengerjakan tugas selama belajar daring. Setiap kali ditanya, apakah ada tugas dari sekolah? mereka selalu mengatakan sudah selesai mengerjakan tugas. Karena banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas sehingga tidak mungkin dikunjungi semuanya, sebagian komunikasi dilakukan guru via telpon dan sms. Selain itu, guru juga melakukan home visit ke rumah siswa untuk yang tinggal di dalam kota Sumbawa. Padahal 1 Minggu lagi tanggal 8 akan diadakan ujian semester secara daring sehingga kebijakan sekolah diberi kesempatan kerjakan tugas sebelum ujian. Belajar dari rumah dimasa pandemi covid 19 ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi guru maupun siswa.  Alasan yang kerap kali disampaikan siswa adalah 1.      Tidak ada paket internet atau jaringan lelet Kemampuan ekonomi orangtua siswa beda-beda apalagi kondisi dimasa pandemi. Ini justru menjad