Langsung ke konten utama

Berhenti Ngopi, Ini dampaknya



Selama pandemic ini, aku sama sekali tidak minum kopi mungkin sekitar 2-3 bulan. Nah, ternyata ada dampak medis jika kita berhenti ngopi, apa saja itu? Simak dibawah ini
Sakit kepala
Studi oleh Universitas John Hopkins dan Universitas Vermont mengungkap, konsumsi kafein menyebabkan pembuluh darah di otak mengerut sehingga aliran darah melambat. Jika konsumsi berhenti, otomatis aliran darah ke otak meningkat dan memicu sakit kepala.
Mengantuk dan kelelahan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan pada dosis besar dan sedang. Saat asupannya ditekan, bahkan dihentikan, andalan untuk mengusir kantuk dan tambahan energi itu juga akan hilang.
Perubahan mood
Kafein merupakan stimulan yang meningkatkan dopamin di otak. Ketika seseorang mendadak mengurangi jumlah asupan, kadar dopamin juga akan turun. Ini dapat menyebabkan suasana hati memburuk, seperti mudah tersinggung, cemas, dan tertekan.
Sulit konsentrasi
Mirip dengan cara kafein memengaruhi tingkat energi, kafein juga dapat meningkatkan fokus mental. Berhenti mengonsumsi kafein akan menimbulkan gejala awal sulit berkonsentrasi. Selhub menyarankan waktu tidur berkualitas untuk menanggulangi ini.

Gejala mirip flu
Berhenti minum kafein bisa menimbulkan gejala mirip flu, juga mual, muntah, dan mialgia atau nyeri otot. Supaya ini tidak terjadi, rekomendasi Selhub adalah perlahan mengurangi jumlah kafein secara bertahap dan minum banyak air putih.
Konstipasi
Ada banyak kasus di mana orang yang berhenti mengonsumsi kafein mengalami konstipasi alias sembelit. Ini karena kafein berkontribusi terhadap kontraksi usus sehingga menyetop asupannya turut mengganggu rutinitas buang air besar.
Pusing
Selain sakit kepala, peningkatan aliran darah ke otak juga memicu pusing. Tidak perlu khawatir karena gejala putus kafein umumnya terjadi 12 hingga 24 jam setelah menghentikan asupan sepenuhnya, dan berlangsung antara dua hingga 10 hari.

Sumber: Republika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diundang pada acara h

Kisah Cinta Datu Musing Dan Mipa Deapati

Kisah cinta nan mengharukan antara Datu Museng dan Maipa Deapati ini berangkat dari cerita rakyat yang sangat populer dikalangan masyarakat Makassar, yang dituturkan oleh orang-orang tua kepada anak cucu mereka, agar mereka dapat memetik hikmah dari pendidikan, perjuangan dan kesetiaan. Begitu hebatnya cerita antara Datu Museng putra bangsawan kerajaan Gowa dan Maipa Deapati Putri bangsawan Kerajaan Sumbawa ini tertanam di dalam benak orang-orang makasar, sehingga kemudian nama dari kedua tokoh legendaris ini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar. Nama jalan itu seakan sengaja dibuat berdampingan saling berdekatan seakan-akan Pemerintah Kota Makassar turut merestui hubungan percintaan abadi mereka berdua. Jalan Maipa berada di sisi kanan Hotel Imperial Aryaduta Makassar.Pada ujung barat jalan Datu Museng, terdapat situs makam dengan dua nisan kayu yang bersanding kukuh, yang konon katanya itulah makam kedua pasangan cinta ini dimakamkam, Datu Museng dan kekasihnya Ma

Alamat Email Media Cetak di Indonesia

THE JAKARTA POST E-mail Address(es): opinion@thejakartapost.com THE JAKARTA POST E-mail Address(es): jktpost2@cbn.net.id THE JAKARTA POST E-mail Address(es): editorial@thejakartapost.com THE JAKARTA POST E-mail Address(es): sundaypos@thejakartapost.com THE JAKARTA POST E-mail Address(es): features@thejakartapost.com JAWA POS E-mail Address(es): editor@jawapos.com KOMPAS E-mail Address(es): kompas@kompas.com KOMPAS E-mail Address(es): opini@kompas.com KOMPAS E-mail Address(es): opini@kompas.co.id KOMPAS E-mail Address(es): kcm@kompas.com MEDIA INDONESIA E-mail Address(es): redaksi@mediaindonesia.co.id MEDIA INDONESIA E-mail Address(es): webmaster@mediaindonesia.co.id MEDIA INDONESIA E-mail Address(es): redaksimedia@yahoo.com SEPUTAR INDONESIA E-mail Address(es): widabdg@seputar-indonesia.com SEPUTAR INDONESIA E-mail Address(es): redaksi@seputar-indonesia.com REPUBLIKA E-mail Address(es): rekor@republika.co.id REPUBLIKA E