Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Ayo Bercerita Tentang si Corona Pada Anak

Menjaga jarak saat wabah virus Corona bisa jadi moment melekatkan hubungan keluarga. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menghabiskan waktu dirumah dengan anak dengan membaca buku ataupun bermain dan belajar. Watiek Ideo sebagai penulis cerita anak merilis buku tentang si Corona. Jadi, Moms, dirumah dapat menceritakan tentang bahaya virus Corona pada anak tanpa harus menakut-nakuti. Dalam buku ini, Moms bisa mendapatkan informasi mengenai virus Corona dengan penceritaan yang sangat sederhana sehingga anak akan mudah memahaminya. Gambarnya pun lucu dan berwarna menarik sehingga anak akan mudah untuk tertarik dan bersemangat. Tak lupa pula, si penulis memberikan langkah-langkah untuk menghindari virus ini seperti mencuci tangan dan konsumsi makanan dan minumun bergizi. Jadi Mom bisa menceritakan tentang wabah virus Corona ini dengan cara yang tidak menegangkan karena bergambar dan dikisahkan dengan sederhana sehingga anak mudah mengerti.

Kenapa Doa Orangtua Kepada Anak Sangat Manjur?

Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid di dalam bukunya "Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak" mengatakan, Abu Hurairah ra berkata. Rasulullah SAW bersabda:   ثلاثُ دعواتٍ مستجاباتٌ لا شَكَّ فيهِنَّ ؛ دَعوةُ المظلومِ ، ودعوةُ المسافرِ ، ودعوةُ الوالدِ على ولدِهِ   "Tiga doa yang pasti dikabulkan tanpa diragukan lagi: Doa orang yang dizalimi, doa orang yang berpergian dan doa orangtua terhadap anaknya." Nabi SAW bertemu di rumah Ummu Sulaim.  Dia kemudian menghidangkan kurma dan samin. Beliau bersabda, "Kembalikan samin kalian pada wadahnya dan kurma kalian pada tempatnya. Karena aku sedang berpuasa." Kemudian beliau menuju salah satu sudut rumah dan melakukan sholat sunnah. Setelah itu beliau mendoakan Ummu Sulaim dan keluarganya.  Ummu sulaim berkata, "Wahai Rasulullah Aku memiliki keperluan. "Beliau bertanya" beliau bertanya,"Apa keperluanmu? Dia berkata, "Membantumu, Anas." Anas berkata maka beliau tidak me

Hujan Air Mata Di Bulan Juli

Dunia sastra Indonesia kembali berduka. Penyair kenamaan Indonesia  Sapardi Djoko Damono  tutup usia pada Minggu (19/7/2020). Sastrawan berusia 80 tahun itu meninggal dunia di Rumah Sakit Eka Hospital, BSD, Tangerang Selatan, pada pagi tadi sekiranya pukul 09.17 WIB, setelah menderita sakit selama beberapa bulan sebelumnya. Pujangga yang biasa dipanggil SDD ini, dikenal dengan deretan puisi dan karya-karyanya seperti buku “Duka-Mu Abadi”.  Sapardi Djoko Damono  juga pernah meraih sederet penghargaan di dalam dan di luar negeri termasuk Cultural Award dari Australian Cultural Counsil dan Satyalencana Kebudayaan dari Presiden RI. Selain itu, masih banyak karya yang dihasilkan oleh mantan Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia ( UI) ini.  Aku bukanlah penyair yang pandai membuat puisi, namun membaca karya-karya Eyang Sapardi Djoko Damono membuatku merasakan indahnya dunia sastra. Berikut puisi karya Eyang yang akan abadi dalam ingatanku. Yang fana adala

Gali Potensi Anak Selagi Pandemi Covid 19

Hampir 4 bulan pandemi Covid 19, tentu Orang tua semakin dekat dengan sang anak selama di rumah. Melalui aktivitas belajar dari rumah (BDR) daring maupun luring, membuat Orang tua terjun langsung melakukan aktivitas belajar bersama anak. Mulai dari berdiskusi bersama, membantu tugas sampai beralih peran menjadi guru bagi anak. Tentunya menjadikan Orang tua lebih mengenali minat dan bakat anak pada jenis pelajaran tertantu. Mengetahui potensi anak tentunya merupakan hal penting bagi Orang tua. Dengan mengidentifikasi minat, bakat dan kemampuan, anak dapat diarahkan dan berkembang sesuai dengan optimal sesuai kapabilitasnya. Menggali potensi anak juga penting bagi Orang tua, karena kecerdasan anak tidak hanya diukur dari nilai inteligensi (IQ) saja, tetapi minat dan bakat juga mampu mengantarkan anak kepada prestasi yang membanggakan. Howerd Gardner mencoba membuktikan bahwa nilai IQ yang tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang di masa mendatang. Masih banyak anak yang sukse

Pandemi Covid 19, Mari Jalin Persahabatan Dengan Ibu Dan Ayah

Untuk adik dan kawan remaja putri, saat pandemi Covid 19 karena kebanyakan menghabiskan waktu dirumah, kalian bisa bangun persahabatan dengan ibu dan ayah, seperti apa tipsnya, baca deh dibawah ini : 1.       Punya waktu bersama ibu dan ayah Aturlah waktu berkencan dengan ibu dan ayah, berdua saja. Girls day or boys day bisa menjadi sesuatu yang seru loh. Mungkin ibu dan ayah mu bukan orang yang gaul, dalam artian mereka kuno tapi mengajak mereka pasti akan menyenangkan. Misalnya ajak ibu mu membaca buku ke perpustakaan, atau shoping ke pasar, atau jalan-jalan ke pantai. Kencan dengan ayah bisa jadi temani dia ke sawah, atau ke bengkel, atau sekedar ngobrol tentang masa kecil ayahmu, pasti ada hal yang seru tentang masa kecilnya yang kamu belum tahu. Setelah berkencan dengan keduanya, jangan lupa ucapkan terimakasih, karena telah menemani mu. Bukankah sangat membahagiakan untukmu jika kedua orangtua mu bisa tersenyum lebar. Jadi jangan lupa coba ya.   2.  

Hujan Matahari

Jika sesekali langit mendung lantas awan hitam berarak-arakan, ketika itulah harapan itu terbit. Tapi sungguh, mendung bukan berarti hujan. Tanah kering dalam penantian. Jika tanah bersedia, mungkin ia akan menggunakan ilmu pemanggil hujan. Namun hujan seperti itu sama sekali tidak ada artinya, tidak menyejukan apalagi mendamaikan. Bagaimana bila hujan itu berbentuk cahaya matahari? dimana sinarnya seperti tetes-tetes air, tidak lagi hanya memberikan kesejukan tapi juga menerangi. Maka, tidak ada lagi cerita hujan dengan mendung gelap. Tapi hujan dalam suasana yang cerah. 'Kurniawan Gunadi'