Meski
konsumsi kopi bisa membawa banyak manfaat, tidak mengonsumsi kopi juga bisa
membawa keuntungan tersendiri. Terlebih bila hal tersebut dilakukan selama masa
karantina mandiri di tengah pandemi Covid-19 ini.
Setidaknya
ada enam keuntungan yang bisa didapatkan oleh penggemar kopi bila
"rehat" sejenak dari minuman favorit mereka selama karantina mandiri.
Berikut ini adalah keenam keuntungan tersebut seperti dilansir The
Ladder, Sabtu (9/5).
Tidur
Akan Jadi Lebih Baik
Kopi
merupakan salah satu jenis minuman yang mengandung kafein. Kafein dikenal
sebagai stimulan yang dapat membuat tubuh terjaga dari rasa kantuk. Dalam waktu
15 menit setelah dikonsumsi, kafein akan mulai meningkatkan adrenalin dan
denyut jantung.
Studi
juga mengungkapkan bahwa konsumsi kafein dapat menurunkan kualitas tidur secara
drastis. Kafein juga diketahui dapat memicu insomnia, menurunkan fungsi motorik
halus, menyebabkan pusing dan memicu sikap mudah marah.
Rasa
Cemas Akan Menurun
Bagi
sebagian orang, konsumsi kafein dapat meningkatkan kadar kecemasan dan bahkan
kemungkinan terjadinya serangan panik. Hal ini bisa terjadi hanya dengan 150
miligram kafein saja. Satu gelas ukuran besar dari kedai kopi memiliki
kandungan kafein yang lebih besar dari itu.
Suasana
Hati Akan Membaik
Sebagian
orang bisa menjadi lebih mudah marah akibat konsumsi kafein berlebih.
Menghindari konsumsi kopi dapat memperbaiki suasana hati secara keseluruhan.
"Puasa" dari konsumsi kopi juga dapat mencegah tanda-tanda mudah
marah dan depresi yang biasa muncul sebagai gejala dari konsumsi kafein
berlebih.
Mengurangi
Asupan Kalori
Kopi
memang dapat menunjang upaya penurunan berat badan, bila dikonsumsi sebagai
kopi hitam. Akan tetapi, tak sedikit orang yang mengonsumsi kopi dengan
tambahan krimer hingga gula dalam jumlah yang besar. Dengan berpuasa minum
kopi, orang-orang yang terbiasa minum kopi dengan tambahan krimer dan gula bisa
memangkas asupan kalori mereka selama berdiam diri di rumah.
Sensitivitas
Terhadap Kafein Lebih Baik
Semakin
sering seseorang minum kopi, semakin tidak sensitif pula orang tersebut
terhadap kafein. Artinya, orang tersebut perlu mengonsumsi lebih banyak kopi
untuk mendapatkan efek "tendangan" dari kopi.
Mengurangi
konsumsi kopi selama karantina mandiri dapat memberikan kesempatan bagi tubuh
untuk kembali peka terhadap kafein. Kondisi ini akan membuat penggemar kopi
lebih mudah mengontrol asupan kafein mereka ke depannya.
Jantung
Menjadi Tenang
Kafein
merupakan stimulan yang dapat meningkatkan denyut jantung. Peningkatan denyut
jantung dapat memberikan lebih banyak tekanan pada organ vital tersebut. Bagi
sebagian orang, efek ini mungkin tidak memicu masalah yang serius. Akan tetapi,
hal ini sebaiknya dihindari oleh orang-orang dengan risiko tinggi terhadap
masalah jantung.
Berhemat
Menyeduh
kopi sendiri di rumah mungkin tak membutuhkan banyak biaya. Akan tetapi setelah
karantina mandiri ini usai, banyak orang yang akan kembali ke kebiasaan lama
dan membeli kopi di kedai kopi setiap hari. Tanpa disadari, biaya
"jajan" kopi setiap hari ini bisa menghabiskan uang yang cukup
banyak. Oleh karena itu, karantina mandiri dapat menjadi momen yang tepat untuk
menata kebiasaan konsumsi kopi.
Alternatif
Kopi
Ada
beberapa hal yang bisa memberikan efek serupa dengan kopi. Salah satunya adalah
berolahraga. Berolahraga dapat membantu upaya penurunan berat badan, menurunkan
kecemasan dan memperbaiki suasana hati.
Alternatif
lainnya adalah teh hijau. Seperti kopi, teh hijau juga mengandung kafein. Akan
tetapi, kafein yang terkandung dalam teh hijau jauh lebih rendah dibandingkan
kopi. Sebagai perbandingan, 8 ons teh hijau mengandung 25 miligram kafein
sedangkan kopi dalam jumlah yang sama mengandung 100 miligram kafein. Teh hijau
juga diketahui kaya akan manfaat kesehatan karena mengandung antioksidan.
Bila
tak bisa lepas dari kopi, ubah cara menyeduh kopi agar kandungan kafeinnya
menjadi lebih lemah. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak air dan
mengurangi kopi yang digunakan saat menyeduh kopi.
Sumber : Republika
Komentar
Posting Komentar