Langsung ke konten utama

Sinopsis Buku Kisah Kota Kita



Ada yang baru di kota Gumilang. Jalur khusus yang hanya digunakan oleh bus kota. Namun, tidak semua orang menyambut dengan gembira. Seluruh wartawan memberitakan jalur khusus itu dikoran. “Apa! jalur khusus! Yang benar saja! Ini sangat tidak adil” keterlaluan” semua sibuk bergumam. Oh, tidak! Ternyata, mobil dan motor masuk ke jalur khusus yang digunakan bus kota. Kekacauanpun terjadi dimana-mana. Aksi protes kendaraan pagi itu telah mengacaukan segalanya. Kemacetan terjadi dimana-mana. Hingga malam hari seluruh kendaraan memasuki terminal terakhir dengan wajah lelah. Semua menyesal dengan ulah protes itu. Jika kita tertib segalanya akan lebih mudah. Aha inilah jalur popular yang sempat heboh.
Setiap kota punya sejuta kisah. Seperti 10 cerita yang ada di buku Kisah Kota Kita. Kita tak akan pernah menyangka bahwa bangunan tua bisa bersedih saat dia terlupakan , sebuah taman bisa memberi cahaya jika banyak yang mengunjunginya, jalur populer yang menghebohkan, bahkan tiang listrik dan pohon-pohon sebenarnya bisa marah jika manusia menempel poster seenaknya saat kampanye pemilu, pentingnya daur ulang sampah lewat pawai sampah, kantor pos (kantor jingga) yang mulai sepi dikunjungi anak-anak, jembatan kayu mulai terlupakan saat ada jembatan besi modern yang kuat ini kisah titian persahabatan, stasiun pelangi yang dicintai anak-anak, pasar pagi yang keren dan festival air yang menyenangkan.


Review:
          Buku Kisah Kota Kita karya mbk DK Wardani dan mbk Watiek Ideo ini mengemas apik semua hal tentang kota. Dari sampul luar saja saya bisa menebak bahwa kedua penulis ini ingin memupuk rasa cinta semua orang pada kota. Ilustrasi di dalam buku Kisah Kota Kita ini cukup unik karena mengkombinasikan ilustrasi manual dan mix media oleh tangan-tangan berbakat sang illustrator.  Berdasarkan info yang saya dapatkan illustrator buku ini adalah arsitek-arsitek ahli tata kota. After pulang kampong kemarin, saya membacakan buku ini kepada keponakan walhasil keponakan saya yang baru berusia 2th ini menyukai cerita dan gambar bukunya. Selain itu, di setiap judul terdapat mini ensiklopedi dan fakta unik tentang kota sehingga dapat menjadi buku pengetahuan yang menyenangkan.
Segala usia mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa bisa membaca buku ini. Memiliki desain gambar yang unik membuat semua pesan dalam buku ini gampang kita petik. Syarat makna, pembaca seakan terbang melayang mengikuti alur kisah kota kita, penuh kejutan dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Di jamin anak-anak akan betah membaca buku ini. Buku setebal 180 halaman ini merupakan buku istimewa yang direkomendasikan oleh bapak Presiden Joko Widodo. Seutas pesan pak jokowi pada sampul belakang buku ini mengatakan :
Buku ini diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan, kepedulian, dan kesadaran untuk mewujudkan lingkungan hidup kota yang bersih, asri, hijau, aman, nyaman dan indah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...