Langsung ke konten utama

Nyamuk-Nyamuk Nakal, Gigitanmu Gatal

Sebenarnya hanya nyamuk betina yang menggigit untuk mendapatkan darah kita. Mereka tidak membutuhkan darah tersebut darah tersebut sebagai makanan, melainkan untuk dapat memproduksi telur. Ketika nyamuk betina menusukkan sungut atau proboscis mereka ke dalam kulit kita untuk mendapatkan darah, maka nyamuk betina juga turut menyuntikkan air liur mereka. Air liur ini digunakan untuk membantu nyamuk betina meminum darah kita dengan lebih cepat karena mengandung zat antikoagulan (zat anti pembekuan darah).
Tubuh kita kemudian akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap keberadaan air liur ini. Sistem kekebalan tubuh ini lalu akan menghasilkan berbagai antibodi guna mengikat antigen yang terdapat dalam air liur nyamuk, di mana hal ini kemudian akan memicu pelepasan histamin.
Histamin adalah senyawa nitrogen yang memicu respons inflamasi (peradangan). Histamin juga membantu sel darah putih dan protein lain untuk melawan “benda asing” yang masuk ke dalam tubuh kita dengan membuat kapiler dari sel-sel menjadi lebih mudah dilewati. Histamin kemudian akan membuat pembuluh darah yang terletak di dekat gigitan nyamuk membengkak. Proses ini akan menghasikan benjolan berwarna merah muda dan terasa gatal di mana nyamuk menggigit kita.
Menggaruk benjolan hanya akan membuat rasa gatal dari bekas gigitan menjadi lebih parah karena dapat menyebabkan iritasi dan peradangan yang meluas sehingga sistem kekebalan tubuh kita akan mengira bahwa diperlukan lebih banyak antibodi untuk menyingkirkan protein asing tersebut. Jadi semakin kita menggaruk, maka semakin membengkak, dan akan terasa semakin gatal.
Nah, sebenarnya bagaimana sih nyamuk betina bisa mendeteksi sumber darah?
Nyamuk betina mendeteksi kemungkinan adanya sumber darah terutama dengan cara mendeteksi pancaran karbon dioksida dan octenol, yang keduanya terdapat dalam napas dan keringat. Orang yang mengeluarkan senyawa tersebut dalam jumlah yang lebih banyak – seperti orang-orang yang berkeringat lebih, akan lebih menarik perhatian bagi nyamuk tersebut. Nyamuk-nyamuk biasanya dapat mendeteksi senyawa ini hingga 150 meter jauhnya, lho!
Orang yang tubuhnya lebih efisien dalam mengolah kolesterol juga jauh lebih menarik bagi nyamuk, karena produk sampingan pengolahan ini muncul pada permukaan kulit dan tampaknya menarik untuk nyamuk.
Nyamuk betina juga berburu dengan menggunakan penglihatan mereka. Jika kita bergerak atau jika kita memakai pakaian dengan warna yang kontras dengan latar belakang di sekitar kita, nyamuk dapat menemukan kita dengan mudah bahkan jika mereka tidak berhasil mendeteksi kita dengan sensor yang mereka miliki.
Jika jaraknya cukup dekat, nyamuk betina juga dapat menemukan kita menggunakan sensor panas mereka. Oleh karena itu, kebanyakan obat anti nyamuk bekerja dengan cara mengantisipasi cara berburu nyamuk ini untuk menangkal nyamuk tersebut. (***)
(Disadur dari berbagai sumber)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...