Meski nasi putih tinggi karbohidrat dan indeks glikemik, Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PERKENI) menegaskan penyakit diabetes mellitus (DM)
bukan hanya karena konsumsi nasi putih. Asupan makanan mengandung karbohidrat
dan kalori yang tidak diperlukan menumpuk dalam tubuh menjadi stimulan penyebab
penyakit ini.
Sekjen Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Em Yunir mengakui, nasi putih mengandung karbohidrat yang tinggi dan memiliki indeks glikemik (IG) sangat tinggi. Ketika mengkonsumsi nasi putih, kemudian dalam waktu satu atau dua jam akan terjadi kenaikan gula darah mendadak tinggi.
Sekjen Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Em Yunir mengakui, nasi putih mengandung karbohidrat yang tinggi dan memiliki indeks glikemik (IG) sangat tinggi. Ketika mengkonsumsi nasi putih, kemudian dalam waktu satu atau dua jam akan terjadi kenaikan gula darah mendadak tinggi.
"Tetapi sebenarnya bukan nasi putih yang menjadi masalah
melainkan berapa karbohidrat makanan dan kalori yang masuk ke tubuh"
ujarnya saat temu media mengenai diabetes mellitus, di kantor Kementerian
Kesehatan, di Jakarta, Senin (11/11).
Ia menjelaskan, makanan yang tinggi karbohidrat bisa berasal
dari mi, tepung-tepungan, hingga roti. Makanan ini seringkali dokonsumsi
bersamaan dengan nasi.
Dia menjelaskan, orang yang sudah memakan makanan utama tinggi
karbohidrat seperti nasi padang yang mengandung 175 sampai 200 kalori per porsi
masih menambah makanannya plus mengkonsumsi lagi makanan manis dan makanan
ringan. Padahal asupan mengkonsumsi nasi padangnya sudah tinggi lalu masih
makan snack.
"Ya kandungan kalorinya semakin banyak. Artinya banyak
sebenarnya kalori yang tidak diperlukan menumpuk dalam tubuh dan jangka panjang
bisa menjadi stimulan terjadinya DM," ujarnya.
Ia menjelaskan, jika seorang penderita DM diberi makanan banyak
kalori dalam waktu singkat dengan indeks glikemiknya tinggi, maka gula dalam
darah cepat naik tetapi insulin yang diproduksi organ tubuh pankreas belum
dihasilkan. Dengan demikian terjadilah kenaikan kadar gula darah yang mendadak
tinggi tetapi insulinnya belum keluar.
Karena itu, dia menambahkan, seseorang bisa mengkonsumsi nasi
putih dalam keadaan dingin karena IG nya tidak setinggi nasi putih hangat.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat menghitung asupan kalori dan karbohidrat
yang masuk tubuhnya.
Ia memberikan rekomendasi seseorang bisa memakan karbohidrat
lain pengganti nasi putih yang indeks glikemiknya rendah seperiti beras organik
nasi merah atau nasi hitam. Apalagi, dia melanjutkan, nasi organik diklaim
memiliki IG rendah sehingga begitu dimakan dengan gram yang sama seperti
konsumsi nasi putih tetapi kenaikan gula darahnya berbeda utamanya dua jam
pertama setelah makan.
Komentar
Posting Komentar