Langsung ke konten utama

Cegah Bakteri dan Jamur, Ganti Handuk Mandi Seminggu Sekali

Bakteri terdapat pada permukaan kulit, di dalam hidung, dan saluran pencernaan manusia, meski sebagian tidak berbahaya. Pada kulit normal, sebagian kuman tidak dapat masuk dengan mudah. Namun jika terdapat luka atau gangguan pada kulit, infeksi dapat lebih mudah terjadi.
Beberapa kondisi kulit tertentu seperti kudis dan kurap mudah sekali menular ke orang lain melalui kontak fisik langsung ataupun peralatan pribadi, termasuk handuk yang digunakan bersama. Itu sebabnya, menjaga kebersihan handuk mandi yang bersentuhan langsung dengan kulit menjadi sangat penting.
Waktu Mengganti Handuk
Untuk handuk mandi yang digunakan sendiri, sebaiknya ganti setiap satu minggu. Setiap kali selesai digunakan, jemur handuk mandi yang lembap hingga kering.
Namun, aturan mengganti handuk mandi berbeda untuk handuk yang digunakan saat berolahraga di pusat kebugaran atau gym. Anda sebaiknya segera mengganti handuk mandi tiap kali pakai. Demikian juga dengan handuk yang Anda gunakan ketika sakit, handuk mandi yang dipakai tamu di rumah, atau handuk yang sudah terjatuh di lantai, jangan digunakan lagi dan harus segera dicuci.
Berbagi pakai handuk mandi, termasuk yang hanya digunakan pada wajah, juga meningkatkan risiko perpindahan kuman. Untuk mengakali kesalahan menggunakan handuk mandi antar anggota keluarga di rumah, Anda dapat memberlakukan aturan warna. Jadi setiap orang memiliki handuk mandi dengan warna yang berbeda. Hal ini akan menghindari kemungkinan pertukaran kuman.
Tips Mencuci Handuk
Mencuci handuk mandi harus dapat membersihkan kotoran sekaligus menghilangkan kuman. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
  • Handuk mandi serta jenis pakaian yang langsung bersentuhan dengan kulit, seperti pakaian dalam, kaos kaki, dan sprei, seharusnya dicuci dengan suhu tinggi dan menggunakan produk deterjen pencerah pakaian (oxygen bleach) yang aman. Jika memiliki kulit sensitif, Anda bisa menggunakan produk pencuci pakaian yang berbahan lembut dan terlabel "hypoallergenic".
  • Handuk mandi yang dipakai bersama atau digunakan oleh orang yang mengalami infeksi, berisiko tinggi menyebarkan kuman. Selain itu, handuk mandi yang digunakan setelah olahraga, digunakan saat memasak, ataupun yang sudah kotor oleh cairan tubuh seperti urine, muntah atau tinja, juga sangat berisiko menyebarkan kuman. Handuk mandi yang berisiko tinggi ini disarankan untuk dicuci menggunakan suhu air 60 derajat Celcius dengan deterjen bubuk dan bahan pemutih (bleach).
  • Saat mencuci handuk berisiko tinggi, sebaiknya dipisahkan dengan handuk atau pakaian lain. Untuk menghindari terjadinya infeksi saat mencuci handuk mandi atau pakaian berisiko tinggi infeksi, gunakan sarung tangan dan segera cuci tangan setelah mencuci pakaian.
  • Selesai mencuci handuk mandi, jemur di tempat yang kering atau terkena sinar matahari langsung, untuk membantu membunuh kuman.
  • Hindari meninggalkan cucian atau handuk mandi yang sudah dicuci terlalu lama di mesin cuci, karena dapat menyebabkan berkembangnya kuman. Segera jemur atau pindahkan ke mesin pengering setelah proses pencucian selesai. Dan pastikan untuk membersihkan permukaan handuk atau pakaian dari apa pun sebelum menyetrika dan melipatnya.
  • Jangan lupa untuk rutin membersihkan mesin cuci dengan pembersih desinfektan.
Meski mengganti handuk mandi disarankan dilakukan setiap minggu, namun jika handuk sudah tampak kotor atau berbau, sebaiknya segera diganti. Jika tampak gangguan kulit atau penyakit lain, segeralah berkonsultasi ke dokter spesialis kulit. Untuk mencegah penularan penyakit, penting untuk menjaga kebersihan diri dan peralatan pribadi, termasuk handuk, dan tidak berbagi pakai handuk dengan orang lain.
sumber: alodokter.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...