Langsung ke konten utama

Jangan Minder, Suka Bicara Sendiri Itu Tanda Kamu Jenius Loh


Memiliki kebiasaan berbicara dalam hati dan berbicara dengan diri sendiri. Entah sedang masak, duduk, maupun berdiri. Setelah berbicara panjang lebar, selalu ada rasa senang yang menstimulasi otak. 


Hasrat untuk banyak bicara, tersalurkan melalui kebiasaan membaca maupun menulis. Kalau dikamar, aku membaca buku dengan suara keras, ups...kadang-kadang . Itulah kenapa, aku selalu mampir ke perpustakaan atau taman baca setiap seminggu atau dua Minggu sekali atau  sebulan sekali.
Adik-adikku dirumah bilang "kakak ngomong terus sendiri, gila ya" Aku hanya senyum dan ketawa keras. Ada juga temanku yang tidak suka dan nyinyir, "kawa ngarome Bae ble" dia mungkin bosan berteman denganku hahaha. Berdasarkan penelitian (read browsing atau baca di elitdaily atau kompas) baik diluar maupun dalam negri, bahwa orang normal yang suka berbicara sendiri, bukanlah orang aneh (gila) tetapi mereka adalah orang kreatif, jenius, cerdas.
dilansir brilio.net dari Elite Daily, Kamis (23/7), semua orang jenius di dunia ini memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya ya kebiasaan suka berbicara sendiri ini. Bahkan Einstein yang terkenal itu juga punya kebiasaan ngomong sendiri lho. Tapi bukan berarti mereka ngomong nggak jelas dan nggak penting kayak orang gila yang sering keliaran di jalanan lho. Mereka seperti berdialog atau bercakap-cakap dengan diri mereka sendiri mempertanyakan kenapa hal ini bisa begini, hal itu kok jadinya malah kayak begitu dan lain sebagainya.
Penelitian ini sendiri dilakukan oleh Quarterly Journal of Experimental Psychology dengan membuat situasi dimana sekelompok orang harus menemukan barang. Satu kelompok diharusnya mencari dengan diam, satu kelompok lainnya diminta mencari sembari menyebut-nyebut nama barang yang dicari tersebut.
Hasilnya, orang yang mencari sambil menyebut nama barang justru mendapatkan barang tersebut dengan lebih mudah dibandingkan mereka yang diam saat mencari. Kenapa bisa begitu ya?
Nah, ternyata hal ini berkaitan dengan otak manusia. Saat kita berbicara terus menerus, maka otak akan meresponsnya dengan lebih aktif dan kreatif dalam mencari. Alasan lain menyebutkan bahwa mereka sedang berbicara dengan benak atau pikirannya. Jadi bukan tanpa alasan jika kamu sering melihat ada orang yang tiba-tiba berbicara sendiri. Kalau kamu termasuk yang jenius apa nggak?
Bisa jadi ya, salah satu dari point tersebut ada dalam diriku "Mungkin, aku bisa jadi vloger terkenal, karena kebiasaan itu" pekikku lagi-lagi dalam hati😂😂. So, bagi kalian yang suka berbicara sendiri jangan minder ya, percaya diri saja dan harus kebal dengan bully-an.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...