Langsung ke konten utama

Jangan Pinjamkan 8 Barang ini ke Orang lain

Bakteri senantiasa berada di permukaan kulit tubuh manusia. Meski tidak selalu berbahaya, namun bisa saja menyebabkan infeksi. Selain pada permukaan tubuh, bakteri juga bisa menempel di pakaian dan beberapa benda lainnya.
Untuk mencegah penularan bakteri, disarankan untuk tidak meminjamkan atau menggunakan bersama-sama benda-benda di bawah ini kepada orang lain:
  • PakaianJika pakaian tidak dicuci dengan benar, kuman bisa menyebar ke pakaian lain yang dicuci bersamaan. Penting untuk mengganti pakaian tiap hari dan tidak dipinjamkan ke orang lain. Terutama pakaian-pakaian tertentu, seperti pakaian dalam, baju olahraga, dan baju untuk memasak, wajib dicuci setelah dikenakan.
  • HandukHanduk yang digunakan oleh lebih dari satu orang dapat meningkatkan risiko pertukaran kuman di antara orang-orang yang menggunakan handuk tersebut. Selalu bawa handuk sendiri tiap kali bepergian atau berolahraga untuk mencegah penularan kuman dan bakteri dari orang lain.
  • Sikat gigiSikat gigi yang digunakan oleh lebih dari satu orang berisiko meningkatkan penularan penyakit akibat infeksi bakteri maupun virus. Salah satunya adalah hepatitis C, akibat sikat gigi terkena paparan darah yang mengandung virus hepatitis C. Jika lupa membawa sikat gigi saat menginap, upayakan untuk membeli yang baru daripada meminjam milik orang lain.
  • Alat cukurKulit yang terkelupas dan mengeluarkan darah merupakan risiko umum yang mungkin terjadi saat seseorang mencukur bulu, rambut, atau jenggot. Itulah sebabnya alat pencukur berisiko menyebarkan penyakit tertentu, seperti hepatitis B dan hepatitis C, jika digunakan bergantian dengan orang lain.
  • Gunting kukuBerjalan tanpa alas kaki di kamar mandi umum dapat menimbulkan risiko terkena jamur kuku. Begitu pula dengan menggunakan pemotong kuku secara bergantian dengan orang lain yang lebih dulu terkena jamur. Jamur ini umumnya berkembang biak di lingkungan yang lembap dan hangat.
  • SisirKurap pada kulit kepala dan kutu rambut adalah gangguan yang sering dialami anak-anak di sekitar usia 3-11 tahun. Kurap dan kutu ini dengan mudah dapat menyebar dan menular lewat sisir yang digunakan secara bergantian. Begitu juga dengan penggunaan helm dan topi yang digunakan lebih dari satu orang.
  • EarphoneInfeksi pada saluran telinga bagian luar dapat disebabkan oleh pemakaian earphone yang tidak bersih atau sering digunakan secara bergantian. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat meluas dan mengakibatkan sakit telinga, bahkan gangguan pendengaran.
  • Alat make-upInfeksi mata, seperti konjungtivitis, dapat menular dengan mudah melalui alat make-up yang digunakan secara bergantian. Bahkan kebiasaan yang terlihat sederhana, seperti meminjam dan menggunakan pelembap bibir (lipgloss) milik sahabat, dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit herpes labialis.
Kamu disarankan untuk mengurangi atau menghindari penggunaan make-up tester, seperti maskara dan lipstik pada bibir. Jika sering menggunakan jasa perias profesional, tanyakan apakah mereka menggunakan alat rias sekali pakai atau selalu mencuci alat rias mereka setelah merias satu orang.
Jika sulit untuk tidak berbagi alat rias, setidaknya sapu dengan alkohol dan buang lapisan paling atas, misalnya pada lipstik yang baru digunakan orang lain demi upaya mengurangi risiko. Untuk pensil mata, raut sebelum digunakan kembali demi mencegah penularan bakteri.
Usahakan untuk selalu menghindari bertukar benda-benda pribadi yang melibatkan kontak langsung dengan kulit dan mukosa (seperti mulut dan mata), termasuk sabun batangan serta gelas atau botol minum. Sebaliknya, jika barang-barangmu terlanjur telah dipinjamkan kepada teman, usahakan cuci bersih dengan air hangat untuk membunuh kuman yang mungkin ada.
sumber: alodokter.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...