Langsung ke konten utama

Bagaimana Caraku mengingatkanmu



Aku tidak pernah menghubungimu

Itu karena aku tidak ingin mengganggu aktivitasmu

Aku juga tidak memaksa untuk dihubungi

Karena aku tahu, kamu sangat sibuk sekali

Tapi aku akan minta dihubungi

Ketika aku begitu merindukanmu


Ditegah kesibukan, aku pasti meluangkan waktu untukmu

Bagaimana aku mengingatkanmu

Pada hal-hal kecil yang kamu anggap sepele

Seperti jangan lupa sarapan

Ingat makan nasi

Jangan lupa hari jum'at

Jangan lupa sikat gigi

Jangan terlalu banyak minum kopi

Ingat penyakit maag, tipus yang kamu miliki

Jangan tampilkan muka kusut, tersenyumlah

Bahkan aku juga memperhatikan kebiasaanmu

Jika kau kesal kamu akan pergi jalan-jalan sendiri

Jika stres, kamu tidak akan menghubungiku

Jika marah, kamu akan menyendiri dan bertapa

Jika sakit, kamu tidak akan muncul dan tidak ingin memberitahuku

Sampai aku mencari tahu dengan menangis tersedu-sedu

Jika ingin menghibur diri, kamu akan menghabiskan waktu dengan kawan-kawanmu

Jika resah, kamu akan peluk ibu (Ibu yang sampai sekarang ingin aku juga memeluknya)

Tanpa sengaja, aku sudah tahu hal-hal yang menjadi rutinitasmu

Kamu begadang malam hari

Tidur di pagi hari

Kerja siang hingga sore hari dan lanjut malam hari

Yang kamu tahu, bahwa aku mendoakanmu

Selalu


Susi Gustiana








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Kisah Cinta Datu Musing Dan Mipa Deapati

Kisah cinta nan mengharukan antara Datu Museng dan Maipa Deapati ini berangkat dari cerita rakyat yang sangat populer dikalangan masyarakat Makassar, yang dituturkan oleh orang-orang tua kepada anak cucu mereka, agar mereka dapat memetik hikmah dari pendidikan, perjuangan dan kesetiaan. Begitu hebatnya cerita antara Datu Museng putra bangsawan kerajaan Gowa dan Maipa Deapati Putri bangsawan Kerajaan Sumbawa ini tertanam di dalam benak orang-orang makasar, sehingga kemudian nama dari kedua tokoh legendaris ini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar. Nama jalan itu seakan sengaja dibuat berdampingan saling berdekatan seakan-akan Pemerintah Kota Makassar turut merestui hubungan percintaan abadi mereka berdua. Jalan Maipa berada di sisi kanan Hotel Imperial Aryaduta Makassar.Pada ujung barat jalan Datu Museng, terdapat situs makam dengan dua nisan kayu yang bersanding kukuh, yang konon katanya itulah makam kedua pasangan cinta ini dimakamkam, Datu Museng dan kekasihnya Ma...