Langsung ke konten utama

Wisata Alam Semongkat Menakjubkan



Jika  ingin merasakan suasana pedesaan yang sejuk di dekat kota Sumbawa, maka berkunjunglah ke desa semongkat. Hanya perlu waktu 30 menit dari pusat kota.


 Di semongkat, ada banyak destinasi alam seperti sungai, kolam permandian, kolam ikan, penangkaran madu, berburu madu hutan, hutan kemiri,  motel, home stay dan masih banyak lagi. Bahkan kawasan hutan semongkat adalah penyangga sumber air untuk wilayah Sumbawa. Ada tempat khusus untuk penyulingan air PDAM di kampung ini.  

Salah satu destinasi yang paling sering dikunjungi adalah taman wisata alam semongkat. Untuk merasakan dinginnya air sungai dan asrinya hutan semongkat, kalian hanya harus membayar karcis masuk 5 ribu rupiah saja.

Sungai yang jernih ditambah lagi dengan hijaunya pepohonan menambah indanya destinasi satu ini. 


Bahkan ada toilet juga jika kalian ingin mengganti baju seusai mandi air sungai. Di sungai ini banyak batu, jadi tidak bisa jika kalian ingin bermain arum jeram dengan perahu karet.


Namun, kalian bisa bermain seluncuran dengan ban bekas. Hanya saja belum ada penyewaan ban di tempat ini. Selain itu, ada juga tangga seribu yang bisa kalian naiki untuk melihat indahnya sungai dari atas ketinggian. Jembatan gantung warna warni menambah nilai eksotis. Tempat ini juga memiliki gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai dan makan-makan dengan keluarga. Para pengunjung sengaja membawa bekal ikan untuk dibakar di tempat ini. Di kantin juga ada di jual madu hutan asli loh bisa jadi oleh-oleh dengan harga terjagkau. 

Jika kalian main ke tempat wisata dimanapun itu, jangan lupa jaga kebersihan ya, jangan buang sampah sembarangan dan jangan merusak lingkungan apalagi menebang pohon atau menangkap binatang dikawasan hutan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Kisah Cinta Datu Musing Dan Mipa Deapati

Kisah cinta nan mengharukan antara Datu Museng dan Maipa Deapati ini berangkat dari cerita rakyat yang sangat populer dikalangan masyarakat Makassar, yang dituturkan oleh orang-orang tua kepada anak cucu mereka, agar mereka dapat memetik hikmah dari pendidikan, perjuangan dan kesetiaan. Begitu hebatnya cerita antara Datu Museng putra bangsawan kerajaan Gowa dan Maipa Deapati Putri bangsawan Kerajaan Sumbawa ini tertanam di dalam benak orang-orang makasar, sehingga kemudian nama dari kedua tokoh legendaris ini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar. Nama jalan itu seakan sengaja dibuat berdampingan saling berdekatan seakan-akan Pemerintah Kota Makassar turut merestui hubungan percintaan abadi mereka berdua. Jalan Maipa berada di sisi kanan Hotel Imperial Aryaduta Makassar.Pada ujung barat jalan Datu Museng, terdapat situs makam dengan dua nisan kayu yang bersanding kukuh, yang konon katanya itulah makam kedua pasangan cinta ini dimakamkam, Datu Museng dan kekasihnya Ma...