Langsung ke konten utama

Muslimah Pertama Di Angkatan Udara Amerika



Saleha Jabeen menjadi seorang Kandidat Kapelan dengan pangkat letnan dua di Catholic Theological Union Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di Chicago pada 18 Desember 2019. Sejak itu, ia resmi menjadi seorang kapelan atau rohaniwan Muslim (chaplain) sekaligus perempuan pertama di Departemen Pertahanan AS.

“Saya pertama kali datang ke AS pada 14 tahun lalu sebagai mahasiswa internasional. Saya pikir akan belajar dan memberi kontribusi dalam dunia usaha,” ujar Jabeen dilansir Dvids, Sabtu (11/1).

Namun, pikiran Jabeen berubah ketika mengetahui tentang persidangan yang dihadapi oleh anggota militer melalui saudara laki-lakinya. Ia pun kemudian mengikuti saudaranya itu di Angkatan Darat AS, di mana melihat lebih banyak pelajaran tentang tujuan dan mimpinya terungkap.

Saat berada di Korps Medis Angkatan Darat AS, Jabeen menerima kesempatan untuk bekerja bersama para kapelan dan membantu sesama prajurit. Ia pun mengaku saudara laki-lakinya itu adalah sumber inspirasinya selama ini.

“Karena dedikasinya dan karir militernya, saya mengakui pentingnya peran seorang kapelan dalam angkatan bersenjata. Saya melihat ketika satu anggota dikerahkan, semua anggota keluarga mereka bergabung dengan mereka,” ujar Jabeen.

Selama karier di militer, Jabeen bertemu James Bey, seorang Letnan Satu dari 451st Civil Affairs Battalion. Mereka kemudian menjadi teman baik dan saling membimbing.

Ketika Jabeen berbicara tentang mimpinya kepada Bey untuk menjadi seorang kapelan Muslim perempuan yang pertama, temannya itu tidak memiliki titik referensi. Meski demikian, ia terus mendukung Jabeen dalam merintis jalan meraih mimpi.

“Saleha luar biasa, karena sebagai seorang ayah, Anda ingin dapat memberitahu anak-anak bahwa mereka bisa menjadi apa saja. Saya sekarang menunjuk Jabeen sebagai contoh seorang perempuan yang memecahkan penghalang selama ini,” ujar Bey dalam upacara pelantikan Jabeen.

Kapelan di Angkatan Udara merupakan para profesional pelayanan keagamaan yang mendukung kebutuhan spiritual penerbang di seluruh dunia. Departemen Pertahanan memiliki anggota layanan dari banyak agama dan mereka yang tidak beragama.

“Kapan pun kami memajukan kebebasan beragama itu adalah kemenangan bagi semua orang beriman. Faktanya Amerika adalah negara di  mana Konstitusi menjamin kebebasan Anda untuk merangkul atau menjauhkan diri dari cita-cita agama dan Korps Kapelan yang baru saja dimasuki oleh Jabeen untuk memastikan setiap penerbang memiliki pendukung kebebasan beragama. Saya sangat bangga Angkatan Udara kami bersedia menugaskan perempuan pertama di Departemen Pertahanan,” ujar pernyataan kepala Angkatan Udara AS, Steven Schaick.

Perjalanan Jabeen di Angkatan Udara AS baru saja dimulai. Ia dijadwalkan untuk menyelesaikan pelatihan dan kemudian akan ditugaskan ke stasiun tugas di mana akan mendukung para penerbang. Ia berharap terus menginspirasi orang dan memecahkan hambatan.

“Ketika orang lain melihat apa yang sudah saya lakukan, saya  ingin mereka tahu Tuhan memiliki rencana untuk Anda dan menjadi versi terbaik dari diri Anda dan menyelesaikan misi yang secara khusus dirancang untuk diselesaikan,” ujar Jabeen.

Sumber: Republika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...