Langsung ke konten utama

Muslimah Pertama di Parlemen Amerika



Dua perempuan Muslim untuk pertama kalinya terpilih menjadi anggota Kongres Amerika Serikat. Keduanya merupakan pengungsi Somalia dan putri dari imigran Palestina.
Ilhan Omar (37 tahun) dan Rashida Tlaib (42 tahun) dari Partai Demokrat merupakan politikus pendukung Barat Tengah yang telah menyuarakan suara-suara dari komunitas minoritas di tengah kebijakan anti-imigran Presiden AS Donald Trump.
Omar memenangkan kursi DPR di distrik dengan pendukung Demokrat yang kuat, Minneapolis, Minnesota, menggantikan Keith Ellison. Dia pun secara otomatis menjadi Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres.
Sementara itu, kemenangan Tlaib terbilang tidak mengejutkan. Dia memenangkan suara tanpa perlawanan di distrik Detroit hingga ke Dearborn, Michigan. Kisah keduanya kini membangkitkan cerita baru di sepanjang sejarah politik lokal.
"Saya seorang Muslim dan dari golongan kulit hitam. Saya memutuskan mencalonkan diri karena saya adalah salah satu dari banyak orang yang ingin menunjukkan bagaimana demokrasi seharusnya berjalan," kata Omar saat diwawancarai sebuah majalah, dikutip dari AFP, Rabu (7/11).
Omar dan orangtuanya melarikan diri dari perang sipil Somalia pada usia delapan tahun. Dia sempat menghabiskan empat tahun di sebuah kamp pengungsi di Kenya. Kemudian, keluarganya pindah ke Minnesota pada tahun 1997, di mana populasi warga Somalia yang cukup besar di sana.
Dia memenangkan kursi di legislatif negara bagian pada tahun 2016 dan menjadi anggota parlemen Somalia-Amerika pertama di negara tersebut, sebelum mencalonkan diri di Kongres.
Omar memiliki identitas politik yang progresif. Dia mendukung pendidikan perguruan tinggi gratis, pemukiman untuk warga, dan reformasi peradilan pidana. Dia juga menentang kebijakan imigrasi Trump, mendukung sistem perawatan kesehatan universal, dan ingin menghapuskan kebijakan imigrasi ICE, yang telah mengerahkan pengusiran deportasi.
Sementara itu, Tlaib merupakan putri seorang imigran Palestina kelahiran Detroit. Dia anak sulung dari 14 bersaudara.
Tlaib merupakan politikus yang pernah mengkritik Trump selama kampanye 2016 di Detroit.
Sama seperti Omar, dia membuka jalan politik dari Michigan dan menjadi wanita Muslim pertama yang melayani di legislatif negara bagian tersebut pada tahun 2008.
Dalam mengemban jabatannya, Tlaib mengatakan bahwa ketertarikan politik progresifnya merupakan kebalikan Partai Republik. Dia pun mendukung perawatan kesehatan universal, upah minimum USD 15, perlindungan serikat pekerja, dan pendidikan perguruan tinggi tanpa biaya. 

Sumber:https://www.merdeka.com/dunia/pertama-kali-dua-muslimah-duduki-kursi-di-kongres-as.html



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...