Umat Muslim
telah memasuki ladang ibadah di bulan Ramadhan. Umat Muslim akan melakukan
puasa selama satu bulan penuh. Banyak sekali ibadah utama yang dilakukan
di bulan Ramadhan ini, seperti shalat Tarawih berjama’ah, silaturahmi, tadarus
di masjid bersama-sama dan sebagainya. Namun, Ramadhan 2020 ini terasa berbeda
karena pandemi virus corona.
Akibat pandemi
yang belum usai, semua kegiatan ibadah yang berdimensi sosial penuh pahala
tersebut terpaksa tidak bisa dilaksanakan. Semua harus mengikuti protokol
pemerintah, yaitu bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari
rumah. Tidak ada lagi Tarawih berjamaah yang disusul dengan gegap gempita warga
kampung bermain kembang api. Tidak ada lagi konvoi sahur yang bertugas
membangunkan warga ketika waktunya sahur.
Umat Muslim
tetap bisa melakukan shalat Tarawih dan shalat malam
berjama’ah di rumah saja dengan keluarga masing-masing. Jadi,
pahala dan keutamannya tetap bisa kita raih kok, walau dengan jumlah jamaah sedikit. Hanya saja,
kita tidak merasakan semarak ibadah yang sama seperti Ramadhan
sebelum-sebelumnya yang berjalan normal tanpa kendala berarti.
Selain ibadah
shalat Tarawih, kita selaku umat Muslim masih bisa untuk mengoptimalkan ibadah
Ramadhan saat pandemi wabah covid-19 walaupun dilakukan di rumah masing-masing.
Berikut caranya.
Cara pertama
adalah memperbanyak berdzikir dan bershalawat. Berdzikir dan berdoa adalah yang
paling mudah dilakukan. Menurut bahasa dari KH. Mustofa Bisri ketika
mewasiatkan amalan di tengah wabah melalui instagramnya, berdzikir atau
bersalawat bisa dilakukan setiap saat ketika mulut kita nganggur. Dengan
sedikit berinteraksi dengan orang lain, mulut kita lebih sering menganggur,
bukan?
Kedua,
memperbanyak menelaah dan mengkaji kandungan al-Qur’an. Jika biasanya hanya
tadarus membaca untaian ayatnya saja, keluangan waktu selama di rumah saja bisa
dimanfaatkan untuk menelaah maknanya. Jangan hanya terjemahan, syukur
seandainya dilengkapi dengan bacaan dari buku-buku atau kitab dengan tema
serupa.
Ketiga, ini
yang kiranya paling berat dan butuh refleksi dari diri sendiri: mengikhlaskan
dan menyerahkan semua kejadian di situasi sulit ini kepada Allah Swt. termasuk
segala fenomena yang ada di sekitarnya. Pendapatan menurun, banyak pekerjaan
yang harus dibatalkan, sampai rasa tidak berdaya kita untuk tidak mudik demi
meminimalisir penyebaran wabah.
Alangkah
baiknya jika kita tetap merasa antusias dan gembira akan datangnya bulan
Ramadhan, meski penuh dengan keterbatasan. Rasululah Saw bersabda:
كَانَ رَسُوْلَ
اللهِ صلى الله عليه وسلم يُبَشِرُ اَصْحَابَهُ بِقُدُوْمِ رَمَضَانَ يَقُوْلُ :
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ
ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ
ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ
ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Rasulullah saw. memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya
tentang kedatangan bulan Ramadan seraya beliau berkata: ‘Telah datang kepada
kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di
dalamnya. Di bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka
ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang
lebih baik dibandingkan seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya,
maka sungguh ia terhalangi.”
Sebagaimana
dikatakan Ibnu Rajab al-Hanbali, berdasarkan hadis ini para ulama menganjurkan
untuk saling ber-tahniah atau
saling mengucapkan “selamat menyambut kedatangan bulan Ramadhan” di antara satu
sama lain ketika menjelang bulan Ramadhan. Di Indonesia tahniah tersebut biasanya diungkapkan dengan
kalimat “ahlan wa sahlan ya Ramadhan”.
Kegembiraan dan kebahagiaan dalam menyambut bulan Ramadhan harus ditampakkan
satu sama lain.
Selain
keterbatasan dalam aspek ibadah, pada bulan Ramadhan kali ini kita juga tetap
perlu menjaga tubuh dalam kondisi terbaik. Sistem imun yang kuat adalah kunci
tubuh kita bertahan dari resiko penularan wabah covid-19.
Dokter
spesialis gizi dari rumah sakit Siloam Jakarta, Samuel Oetoro, yang diwawancarai oleh Tagar.id pada
Selasa, 21 April 2020, mengatakan bahwa sistem imun seseorang tidak akan
menjadi turun saat berpuasa Ramadhan, asalkan menjalani tahapan-tahapan yang
dianjurkan dengan benar.
Ia menambahkan
bahwa orang tidak akan rentan terpapar (virus covid-19) jika saat sahur orang
tersebut tidak dalam kondisi telat makan. Makanannya pun juga harus mengandung
karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah. Intinya adalah pada keseimbangan
konsumsi makanan dan kualitasnya, jika keduanya diperhatikan maka tidak akan
menurunkan sistem imun tubuh dan kesehatannya akan terjaga.
Selain
meningkatkan jumlah konsumsi sayur dan buah-buahan, Samuel juga menyarankan
untuk meningkatkan konsumsi air putih saat sahur dan berbuka puasa. Hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh
yang membuat sistem imun tubuh menjadi lebih kuat.
“Konsumsi buah
yang cukup saat makan sahur dan sebelum Imsak. Minum air 3 sampai empat gelas
saat sahur. Kemudian ketika berbuka, konsumsi buah dengan tingkat air yang
banyak, seperti semangka, nanas, melon, dan jeruk, atau bisa juga mengonsumsi
kurma. Setelah sholat, barulah makan makanan berat yang mengandung
karbohidrat, protein, lemak, dan sayur,” tuturnya.
Dalam menjaga
kondisi tubuh tetap bugar dan sehat saat berpuasa, Samuel juga menganjurkan
untuk melakukan olahraga ringan selama kurang lebih 30 menit dan
konsumsi makan yang sehat dan seimbang.
Ia menyarankan
untuk mulai berolahraga sebelum berbuka, dan tidak dilakukan di pagi hari
setelah sahur. Bagi orang yang mempunyai penyakit diabetes, olahraga
dilakukan setelah berbuka puasa.
“Puasa selama
kurang lebih 14 jam itu sehat, selagi dijalankan dengan benar. Jangan sering
makan makanan yang berminyak dan goreng-gorengan. Perbanyak konsumsi
buah, sayur, dan minum air putih. Pola makan yang sehat tidak akan
menurunkan sistem imun, sehingga tidak akan terpapar Covid-19,” ujar dr.
Samuel.
Puasa sendiri
sudah menyehatkan. Akan tetapi sebagai bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan,
kita bisa mengoptimalkan dengan tahapan-tahapan yang tepat. Apalagi dalam
situasi pandemi seperti sekarang ini.
Selamat
berpuasa!

Komentar
Posting Komentar