Terik mentari tak menghentikan langkahku menyusuri setiap bayang
Tajam kerikil tak terasa melukai kaki telanjang
Kulihat deburan ombak Meraung mendekati bibir pantai
Perlahan, langkah gontai terhenti dibawah pohon rindang
Ku lepaskan beban yang mengganjal
Yang terasa sesak teramat dalam
Kepingan kenangan muncul begitu kurang ajar
Dedaunan kering menjadi saksi
Perlahan, Ku peluk tubuh sendiri
Air mata tanpa permisi mengalir mengalahkan rintik hujan
Kenapa ragaku bisa sekalut ini
Mungkin hanya sekedar kegalauan
atau memang rindu teramat dalam
Entahlah
Jika aku harus berdamai
Maka itu bukan dengan kamu, dia atau mereka
Karena hanya satu, jawabannya berdamai dengan diri sendiri
Karena segala rasa berawal dari luka lama
yang tak kunjung sembuh
Biarkanlah waktu yang menjawab
Ikhlaskan segalanya, dan takdir akan membawaku bahagia
Susi Gustiana
Komentar
Posting Komentar