Ini kisah tentang hijabku. Cerita awal mulanya karena dulu SD, SMP, dan SMA, aku sering diganggu oleh teman-teman cowok, seringkali menangis karena dibully. Sampai ada teman satu kelas namanya Yuli Jullaila Fn bilang "Sus, kalau kamu pakai jilbab maka kamu tidak akan diganggu lagi" ucap Yuli. Kata-kata itu terus teringang dikalbu, namun saat SMA hati ini masih berat untuk memulainya. Hingga lulus SMA aku belajar memakai jilbab meski belum syar'i. Saat kuliah tinggal di Sumbawa dan di rumah eya semua kakak-kakak memakai jilbab Syar'i dan aku mengikuti mereka meskipun waktu itu diri ini merasa memakai hijab tidak menarik bahkan baju-baju lengan pendek dan hotpans semuanya aku tinggal. Dengan hijab, semua orang menghormati kita dan laki-laki menjadi malu jika ingin mengganggu.
Alhamdulillah, hijab ternyata menjaga Izza kita sebagai muslimah. Aku bertemu dengan muslimah luar bisa saat masuk lembaga dakwah mahasiswa di kampus lalu kami sama_sama memakai hijab yang panjang. Begitu pula diri ini melihat cerita yang sama dengan apa yang aku rasakan sebelumnya pada awal berhijab saat di KAMMI, tentu bagaimana mengajak mahasiswa muslimah untuk mau menggunakan jilbab.
Yang kadang berat adalah ketika kita harus menjadi teladan yang baik di mata mereka. Bagaimana cerita hijab kalian? Semoga kita termasuk muslimah yang menjaga hijab kita hingga ajal menjemput.
Alhamdulillah, hijab ternyata menjaga Izza kita sebagai muslimah. Aku bertemu dengan muslimah luar bisa saat masuk lembaga dakwah mahasiswa di kampus lalu kami sama_sama memakai hijab yang panjang. Begitu pula diri ini melihat cerita yang sama dengan apa yang aku rasakan sebelumnya pada awal berhijab saat di KAMMI, tentu bagaimana mengajak mahasiswa muslimah untuk mau menggunakan jilbab.
Yang kadang berat adalah ketika kita harus menjadi teladan yang baik di mata mereka. Bagaimana cerita hijab kalian? Semoga kita termasuk muslimah yang menjaga hijab kita hingga ajal menjemput.
Komentar
Posting Komentar