Langsung ke konten utama

SUKA DAN BENCI, ADA APA DENGAN MU??


Edisi- 04/28/Syawal/1433H        
LD-MEDIA LDM-SM 
 

Sobat kita sering kali membenci sesuatu tanpa alasan yang jelas apalagi alasan yang ideologis. Kita dengan mudah  mengatakan, POKOKNYA aku gak suka, ketika kita di tanya kenapa kamu tidak suka?, Ya tidak suka saja. Cukup banyak diantara kita yang seperti itu. Mengatakan tak suka tanpa latar belakang yang masuk akal. Memang Aneh bin ajaib, Lho kok bisa? hehe karena sesuatu yang aneh-aneh itu biasanya tidak bisa dijelaskan.
Tapi itulah yang sering kita alami sob. Mentok-mentoknya alasan kita itu normatif. Saya mengatakan nda suka belajar karena malas, saya mengatakan ga suka ke masjid karena jauh, saya mengatakan nda baca Al-Qur’an karena sibuk. Seolah belajar, shalat di masjid dan baca Qur’an itu dianggap menggangu aktifitas harian kita. Bueeeeh parah…. sob kalau sudah gitu.

Atau ketika orang tua menyuruh kita,”Nak,ayo antar mama ke pasar “atau “nak,bantu bapak  cabut rumput disawah” (suara babe). Dalam situasi ini kebanyakan kita kerap kali memilih tetap tidur atau nonton TV dibanding membantu orang tua kita.

PADAHAL, banyak sekali pengalaman dan ilmu yang akan kita dapatkan ketika mengantar mama kita ke pasar atau bantu bapak kita cabut rumput di sawah dibanding sekedar tidur atau nonton TV. Pengin bukti, coba dech tanya sama rumput-rumput yang bergoyang ! he..he. 

Nah berarti sangat jelas dong sob, sesuatu yang kita benci dan tidak mau kita lakukan bisa jadi itu baik untuk kita. Untuk hidup kita saat ini dan yang terpenting bekal masa depan. SEBENERNYA hal ini sudah Allah SWT wanti-wanti lho dalam surat cinta-Nya, “wa'asa angtakrahu syaian wahuwa khairullakum”, Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, 

SOBAT,terkadang pula dalam hidup ini kita sering kali menyukai sesuatu yang pada hakikatnya tidak memberikan kebaikan dalam hidup kita. Bahkan mungkin yang ada malah kemudharatan atau kesia-siaan yang bisa jadi tidak hanya merugikan diri kita sendiri tapi juga merugikan orang lain. 

Kebanyakan kita hanya alasan kesenangan saja ketika kita menyukai sebuah hal tanpa berfikir panjang apakah hal tersebut baik untuk kita atau tidak. Sebutlah bagi kamu-kamu yang suka nongkrong di warnet entah main game online,fban,ngeblok,twiteran sampai nda inget waktu dan pada akhirnya lupa sholat.ehm…nauzubilllah and kalau kamu ditanya orang kenapa kamu senang sekali ke warnet??kira-kira apa ya jawaban kamu?, ngisi waktu luang, refresing, bosan dll. 

Atau bagi sobat-sobat yang suka ngerumpi nda jelas, kira-kira kalau ditanya kenapa kamu ngerumpi?, iseng, asyik si ngomongin orang, hobi aja.hehe.. Kalau nanti di tanya sama Allah langsung pie jal, emang nda ada kerjaan lain selain online dan ngerumpi?, tetangga kamu kemarin meninggal karena kelaparan, kenapa kamu malah diam saja? Banyak anak-anak jalanan kenapa kamu nda peduli. kalau di tanya-tanya sama yang punya hidup seperti itu, kita mau  jawab apa sob?

Allah SWT juga menggaris bawahi hal ini dalam firman-Nya “wa'asa antuhibbu syaian wahuwa syarrullakum”, dan boleh jadi  kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Dari sinilah kita dituntut lebih berhati-hati sob. Sebelum kita JATUH CINTA pada suatu hal, pikirkan matang-matang apakah itu bermanfaat bagi kita atau justru sebaliknya merugikan kita dan orang lain. Karena Allah pun menegaskan, “wallahu ya’lamu waangtum laa ta’lamun”, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah: 216)
.....
Sobat, yang hitam akan nampak hitam
Seperti keburukan mau di kemas seindah apapun
akan tetap membawa keburukan
Yang putih, akan tetap putih
Seperti kebaikan, mau disebunyikan oleh apapun
Sinarnya selalu terpancarkan
......
Demikian pula dengan pilihan hidup
Kalau kita hanya memilih yang kita sukai saja
Maka belum tentu kita mendapatkan kepuasan
Kalapun kita memilih yang kita benci saja
Belum tentu pula kita memperoleh kesia-siaan
......
Sehingga jawabanya buka karena saya BENCI atau SUKA
Tapi karena ALLAH membenci atau Allah Menyukai
Barulah kita membenci apa yang Allah benci
Dan kita menyukai apa yang Allah sukai.
Selamat menentukan pilihan sobatku.Yakinlah bahwa dibalik suka dan benci itu terkandung hikmah yang luar biasa apabila kita senantiasa berpikir.

By; SUSI GUSTIANA FISIPOL/III

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...