1. Tidak Punya Bekal/Riset
Jangan
menemui narasumber tanpa bekal riset sedikit pun! Jika begitu, proses wawancara
tidak akan berlangsung efektif. Pertanyaannya pun sulit untuk berkembang karena
keterbatasan informasi dan pengetahuan. Bekal riset ini penting agar kita bisa
nyambung saat narasumber menjelaskan sesuatu. Saat berita investigasi riset ini
penting sekali untuk melakukan wawancara mendalam dengan narasumber.
2. Jangan Gunakan Pertanyaan
Berputar-putar
Hal ini
biasa dilakukan oleh wartawan pemula, yang belum mengerti tentang tupoksi dari
narasumber. Secara tidak sadar, terkadang wartawan memberikan pertanyaan yang
berputar-putar, tidak langsung ke intinya. Bisa jadi hal tersebut dilakukan
agar pertanyaan terkesan penting. Kemungkinan alasannya agar narasumber lebih
mengerti maksud pertanyaannya. Tetapi, hal tersebut membuat narasumber
kesulitan dalam memahami pertanyaan. Berbeda jika pertanyaan diberikan langsung
ke intinya. Selain mempermudah narasumber memahami pertanyaan, durasi wawancara
pun bisa lebih cepat dan efektif.
3. Wajah “No Ekspresi”
Ingat
stay sopan dan jaga sikap, ekspresi dan mimic wajah itu harus dikontrol. Ekspresi
wajah Anda saat mewawancara narasumber dapat berpengaruh. Wajah tanpa ekspresi
kadang muncul tidak disadari. Tetapi, jangan biarkan hal tersebut terjadi. No
Ekspresi bisa menyebabkan narasumber menjadi tidak nyaman atau tersinggung.
4. Jangan Memaksa dan
Memojokkan Narasumber
Jangan
paksakan narasumber untuk mengerti anda sepenuhnya, tapi posisikan diri untuk
mengerti mood atau perasaan narasumber. Terkadang wartawan memaksa dan memojokkan narasumber, baik secara
tidak sengaja maupun sengaja. Pemaksaan yang dilakukan bisa berbentuk desakan
menjawab beberapa pertanyaan. Bentuk lainnya berupa menuntut kesediaan
seseorang untuk menjadi narasumbernya. Memojokkan narasumber bisa dilihat dari
pertanyaan dan perkataan yang dikeluarkan oleh wartawan.
Jadi
jika Anda sedang mewawancarai narasumber, berilah mereka hak untuk tidak
menjawab pertanyaan yang tidak bisa mereka jawab. Perhatikan juga perkataan
atau pun pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Bisa jadi beberapa hal
bersifat sensitif bagi mereka.
5. Menyela Tanpa Alasan
Tidak
boleh menyela apapun yang dikatakan narasumber. Narasumber memiliki hak untuk
menjawab pertanyaan dengan nyaman dan seperlunya. Jika narasumber disela tanpa
alasan pada saat menjawab pertanyaan, tandanya anda sudah melakukan sebuah
kesalahan. Jika sudah disela, narasumber tidak bisa memberi informasi yang
lengkap. Narasumber juga bisa merasa tersinggung karena tidak diberikan
kesempatan untuk menjawab secara lengkap.
6. Merekam/Memotret Tanpa Izin
Terkadang
narasumber katakana no record ya
(artinya jangan dulu direkam) sebagai wartawan anda harus jadi pendengar yang
baik. Merekam atau memotret tanpa izin adalah hal yang tidak sesuai dengan
etika wawancara. Narasumber memiliki hak untuk membolehkan atau melarang untuk
merekam atau memotret dirinya pada saat wawancara berlangsung.
7. Tidak Menghormati
Narasumber
Gunakan
pakaian yang sopan, Pakaian dan tampilan yang kotor atau berantakan bisa
terkesan tidak sopan. Wartawan seakan-akan tidak serius dalam melakukan
wawancara tersebut. Anda perlu menyesuaikan tampilan Anda dengan narasumber dan
tempat wawancara. Selain pakaian, penggunaan telepon genggam selama wawancara
berlangsung juga perlu diperhatikan. Hindari penggunaan telepon genggam,
kecuali jika digunakan untuk merekam. Tidak masalah jika Anda sekali-kali
mengecek telepon untuk memastikan bahwa wawancara tersebut terekam dengan
benar, tetapi bukan memainkannya.
Demikian
tips yang disadur dari berbagai sumber dan pengalaman, semoga bermanfaat ya gaes.
Komentar
Posting Komentar