Dari kecil aku memang sudah terbiasa
hidup mandiri.
Dengan Berjualan, Berprestasi dan
Mengikuti Lomba.
Kedua orangtuaku mengajarkan aku
mandiri dari kecil. Ketika masih SD aku tumbuh menjadi anak periang yang
ditinggal mama pergi merantau. Tujuan mama pergi meninggalkanku agar aku bisa
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Saat kelas satu SD, aku berjualan ikan
untuk mendapatkan uang tambahan. Berjualan dengan berjalan kaki keliling kampung. Aku tinggal di sebuah desa di kecamatan Alas Barat. Meski, Bapak juga memberikan aku uang yang cukup namun aku
berusaha mencari uang sendiri dengan berjualan. Kadang, aku membawa jambu yang
aku petik, kadang juga bapak yang petikan. Pohon jambu ada didepan rumah, rasanya manis hingga tiap kali ku bawa ke sekolah selalu habis dibeli oleh teman-temanku. Kalau lagi malas jualan ke teman-teman, kadang aku jual ke ibu kantin. Begitulah, seterusnya aku
berjualan dari kelas satu hingga kelas 5 SD.
Saat SMP, aku juga berusaha mencari
uang sendiri. Aku menulis karya tulis ilmiah dan guruku memberikan uang
dari hasil tulisanku. Aku tidak sendiri, kawanku yang juga hobi nulis ada fini, jadi kalau ada project menulis, kami mengerjakannya bersama. Mengikuti lomba porseni vocal grup, menari dan ngedance
sejak SMP sudah ku lakukan. Aku senang tiap kali mendapat upah dari jeri payah
ku sendiri.
Ketika SMA, aku juga berusaha membantu
mama dan bapak dengan ikut lomba. Aku memang anak aktif dan memiliki prestasi
bagus dari SD hingga SMA. Saat SMA aku tidak bisa lagi berjualan, karena sibuk
les untuk lomba dan olimpiade. Pulang sekolah aku biasanya les kimia atau
latihan menghapal UUD dan tap MPR bersama tim lomba cerdas cermat di sekolah.
Alhamdulillah kami berhasil lolos 2
tahun pada lomba cerdas cermat UUD ke tingkat provinsi. Dari kelas satu hingga
kelas 2 SMA aku disibukan untuk berprestasi dan mengikuti lomba. Semuanya
berjalan lancar, dan aku selalu berusaha menjadi anak mandiri meski belum bisa
mandiri sepenuhnya, karena kebutuhanku dibiayai mama dan bapak. Melalui lomba-lomba,
aku berusaha mendapatkan uang tambahan. Hasilnya Semua aku sisihkan untuk jajan,
traktir teman-teman dan beli buku.
Saat SMA aku tidak pernah tidak punya
uang karena mama sudah buatkan aku atm dan rekening. Semua kebutuhan terpenuhi
hanya tinggal menggesek mesin atm.
Aku selalu berusaha berprestasi agar
aku tidak menyusahkan mama dan bapak ku.
Karena tidak lulus SMPTN dan PMDK di Universitas Mataram, aku melanjutkan kuliah di Sumbawa, tepatnya di Universitas Samawa. Kuliah di Sumbawa dengan perjanjian agar mamaku tidak lagi pergi merantau ke luar negeri. Drama kehidupan semakin deras saat aku kuliah. Namun banyak pelajaran dan hikmah yang dapat di petik.
bersambung dulu ya.
Komentar
Posting Komentar