Mengisi waktu belajar di rumah menjadi menyenangkan layaknya di sekolah memang bukanlah hal yang mudah. Guru harus pintar-pintar memberikan tugas yang bermanfaat sekaligus bermakna tidak hanya untuk anak, namun juga untuk orangtua yang mendampingi anak di rumah. Terlebih di situasi saat ini di mana penyebaran pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) mengakibatkan siswa harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah (Learning From Home).
Realitanya di NTB, masih
banyak orangtua/wali yang tidak punya akses ke Internet (baik karena faktor
teknis jangkauan jaringan, maupun faktor ekonomi).
Sementara, kegiatan
pembelajaran dari rumah yang diberikan guru umumnya bersifat tugas-tugas.
Sedangkan, untuk dapat mengerjakan tugas tersebut, anak usia sekolah dasar (SD)
perlu memahami materi terlebih dahulu. Ketika anak tidak paham bagaimana
mengerjakan tugas, maka tidak semua orangtua/wali mampu menjelaskan materi
kepada anak. Di sisi lain, guru kesulitan menjangkau anak yang tidak punya
akses internet. Sebagian guru akhirnya harus datang dari rumah ke rumah. Namun,
praktik seperti itu akan sangat sulit jika murid dalam satu kelas cukup banyak.
Atas pertimbangan itu,
INOVASI (untuk anak sekolah Indonesia) khususnya di NTB mengembangkan materi
berupa kegiatan-kegiatan yang sifatnya self-explaining (kegiatan yang
menjelaskan materi) dalam sebuah modul tentang literasi dan numerasi kelas
awal. Ini disampaikan Muhtar Ahmad Education Coordinator INOVASI di Kabupaten Sumbawa.
Menurutnya, kegiatan ini
dirancang untuk mudah diterapkan oleh anak, baik secara mandiri maupun dengan
dampingan orangtua.
Tujuannya sebut Muhtar,
adalah untuk memberikan tambahan sumber belajar bagi orangtua/wali, terutama
mereka yang tidak punya akses internet (baik karena faktor teknis jangkauan
jaringan, maupun faktor ekonomi).
“Materi yang ada saat
ini sebenarnya draft yang kita sedang uji-cobakan. Pekan depan kita akan coba
mereview dan merevisi berdasarkan masukan dari yang sudah coba menggunakan”
katanya.
Harapan INOVASI adalah
materi ini bisa membantu orangtua/wali di rumah untuk "Belajar dari
Rumah". Jika materi/kegiatan ini efektif, maka harapan selanjutnya adalah
stakeholder pendidikan, baik dari pemerintah, gugus, sekolah (kepsek dan guru),
atau dari pihak swasta (melalui CSR) mau membantu para orangtua yang tidak
punya akses ke internet untuk memperbanyak materi ini dan mendistribusikan
kepada orangtua/wali tersebut.
Dengan respon yang luar
biasa dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa modul
tersebut sudah disebarkan kepada guru maupun orangtua siswa melalui Korwil
masing-masing. Demikian disampaikan Kabid Pembinaan SD Dikbud Sumbawa Junaidi,
SPd MPd.
“Kami telah memberikan
bahan belajar berupa LKS melalui Korwil , yang mana modul tersebut diperuntukan
bagi sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran diluar jaringan internet”
demikian pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar