Langsung ke konten utama

Ini Jawaban Permasalahan Air PDAM Sumbawa



Masalah Air PUDAM Batulanteh Kab Sumbawa di kecamatan Utan dan Sumbawa Komisi II dan I DPRD Kabupaten Sumbawa gelar Hearing mencari solusi.

Bertempat di ruang Sidang Utama DPRD kabupaten Sumbawa, Berlian Rayes SAg.pimpin rapat dengar pendapat untuk Menindaklanjuti surat dari LPM kecamatan Utan terkait permasalahan air PDAM di kecamatan utan yang  saat ini macet dan keruh serta Mutasi Karyawan Senin (27/4) Hadir dalam pertemuan tersebut Pimpinan dan Anggota Komisi II dan I, bersama beberapa anggota DPRD lainnya.  Hadir Pula Dewan Pengawas PUDAM Batu Lanteh Ibu I Irine Silviani SP, MM, Kasubag BUMD, Direktur PDAM Bpk  Juniardi Akhir Putra, jajaran  Kepala Cabang PDAM  Indra Alamsyah, M. Arbain, dan Bpk Aidin Prabudjaya. Hadir Pula Camat Utan Bpk Nawawi Muhdali dengan perwakilan  LPM KECAMATAN Utan Bapak Symsuddin Sarkim, Bpk Muis dan Abdul Fadil < Fadil Sumbawa>

Diawal pertemuan Hasanuddin Anggota Komisi II memberikan beberapa saran untuk perbaikan kinerja PDAM Batulanteh diantaranya adalah harus memiliki trik yang jitu dalam mengatur debit air yang tersedia dalam melayani kebutuhan pelanggan.Pengurus harus memiliki keberanian dan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Pemerintahan Daerah.

Yasin Musamma juga memberikan saran pembuka untuk menjadi dasar pemikiran bersama dalam membangun PDAM batulanteh diantaranya adalah mengetahui Kapasitas  Debit air  dan cara mengolah air Baku. "Berdasarkan kunjungan lapangan saya di Kelurahan Brang Biji, Kelurahan Seketeng, Kelurahan Samapuin  Keluhan pelanggan rata rata yang kami dengar adalah  ; 1). Air tdk mengalir pada saat di butuhkan,  dan air ada pada  Tengah malam.  2). Air keruh 3. Kalaupun ada air debetnya sangat rendah. Pertanyaan saya, apa yang sudah di lakukan atau pemetaan apa saja yg di lakukan oleh direktur utk menjawab keluhan tersebut. Ada nggak program 100 hari utk menuntaskan keluhan pelanggan ? Urai Yasin.untuk  Solusinya kami sarankan agar Direktur melakukan beberapa hal yakni ; 1).  Terhadap masalah internal, tempatkan personil yg sesuai bidangnya. 2).  Tuntaskan masalah keuangan,  tarif pasang baru pemasangannya di serahkan pada pihak ketiga,  sehingga sangat mungkin di mainkan. 3). Masalah manajemen air,  sitem pengaturan selama ini masih semrawut, 4). Perpipaan distribusi air, 
PDAM banyak yg tidak memiliki peta Jalur yg lama,  dan berada di bawah badan jalan, hal ini perlu untuk di telusuri, 5). Masalah air baku,  air baku yg tidak cukup ataukah juga perpipaannya yang masalah perlu diperhatikan.

Juga  Pada kesempatan tersebut Camat Utan menyampaikan beberapa keluhan yang  disampaikan Warga Utan. “Setelah ada kegiatan oleh PT MK keadaan air di Kecamatan Utan Keruh dan sering macet nggak ada air. "Pertanyaan dari warga kami yang kami selalu terima adalah Air PDAM yang mengalir ke rumah pelanggan yang diambil langsung dari kali  itu keruh, ,  apakah ada kompensasi bagi kami jika kami sakit karena kami mengkonsumsi air ini,. begitu pula masalah Denda yang dibayarkan itu betul terjadi. Pelanggan PDAM tidak hanya masyarakat tapi juga pengusaha , Mereka sudah paham melihat kondisi ini,  terlebih saat ini masa pandemik beberapa perusahaan juga mendapatkan imbasnya. Begitu juga masyarakat di Desa , Gang gang ditutup, kami sulit keluar untuk memenuhi Kebutuhan sehingga kompensasi itu dibutuhkan.

Pernyataan camat juga dikuatkan oleh perwakilan LPM Kecamatan Utan  yang hadir yakni Bapak Syamsuddin  Sarkim “ Selama ini PDAM belum memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan, Kami mohon kepada Direktur PDAM untuk turun ke lapangan karena mungkin kami sudah bosan ngomong dengan petugas disana khususnya kecamatan Utan, Disatu sisi banyak sudah masyarakat yang sakit, berikutnya jika selama ini ada kerusakan pipa yang ada dijalur masyarakat, itu  akan dibebankan kepada Konsumen, dan kami tetap menyanggupi seperti itu  demi kelancaran air itu sendiri. Berikutnya terhadap PDAM kami sudah melaksanakan kewajiban membayar tagihan PDAM,  namun hak kami untuk mendapatkan air layak bersih  belum diberikan. Demikian pula jika pelanggan  terlambat atau lewat tanggal dalam pembayaran mendapatkan denda, mungkin ini sudah ada dari dulu, namun mohon ditinjau kembali untuk Utan yang dibebankan 10 ribu.  Kami mohon agar diperhatikan. Apakah bisa dipending pembayarannya, karena kami  membeli air,sementara PDAM  belum maksimal. Tutup Syam.
Anggota LPM lainnya menambahkan yakni Pak Muis “ saat ini bagaimana solusinya pak, kemarin ke pak camat ada permintaan dari PT MK bahwa salah satu cara menjernihkan air ini adalah menggunakan pasir laut, maka kami harapkan ada pemanfaatan pasir laut pada kegiatan normalisasi sungai  di dekat pantai sekarang ini. sehingga pasir laut tersebut dapat dipakai untuk menjernihkan air PDAM.

 atas permasalahan tersebut  mendapat tanggapan Tanggapan dari audien yang hadir diantaranya adalah dari Ketua Komisi II Berlian Rayes Sag
“Tolong kepada pemerintah Daerah agar koordinasi dapat dilakukan dengan baik, antara Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Lingkungan Hidup untuk dapat mempercepat proses pemulihan air di Kecamatan Utan, jangan memperlambat proses .

Juniardi Akhir Putra  selaku Direktur PUDAM  Batulanteh Sumbawa yang telah dilantik pada tanggal 23 Maret lalu memaparan sekaligus memberikan jawaban terhadap permasalahan yang ada. “ Kami mendengar laporan masyarakat baik kebocoran maupun ketidak tersediaan air. di Lapangan Petugas kami dalam memberikan laporan harus memakai aplikasi   yang memuat beberapa hal penting yakni 1jam kejadiannya kapan?, 2 tempatnya dimana beserta Gpsnya, 3  lokasinya dimana ?  dan 4. kondisinya seperti apa. Kami kemarin sudah mengumpulkan tim, setiap tim transit dan tim lain yang ada dilapangan, pelaporannya harus memaki aplikasi itu sehingga kita tahu bahwa tim ini benar nggak bekerja sesuai dengan yang diperintahkan atau yang dikerjakan, misalnya mengatasi kebocoran di kebayan atau dimanapun, disitulah kelihatan bahwa benar terjadi apa yang dikeluhkan. kami dari Perusahaan bisa mengambil kebijakan sesuai dengan apa yang terjadi dilokasi,tepat sesuai dengan kondisi sebenarnya.

“Saya Potong sebentar pak Direktur Ungkap Muhammad Yamin “Saya ingin kongkritkan pak direktur persoalan Utan adalah persoalan air yang keruh, terjadi karena ada persoalan water treatman, bagaimana untuk menuntaskan itu. Langkah apa yang diambil ? Ungkap Yamin
Selanjutnya Jon (panggilan akrab Direktur PUDAM Batu Lanteh Sumbawa) melanjutkan penjelasannya “Water treatment yang sekarang dipakai, Kami sudah kesana untuk meninjau langsung karena petugas kami sudah siap menyambungkan, kemarin dari kontraktornya  PT MK itu bilang sebelum puasa kami akan melengkapi spesifikasi teknis dari SPL, sementara itu Petugas Kami sudah siap dilapangan untuk menyambungkannya. Cuma yang jadi masalah teknis pasirnya dan lain sebagainya itu belum bisa dipakai sampai sekarang, sehingga kita PUDAM Batu Lanteh Sumbawa dalam posisi menunggu hasil dari Pekerjaan PT MK  selaku kontraktor yang dipilih untuk membangun SPL tersebut. Kami sudah desak terus kapan ini bisa diselesaikan karena masyarakat kami di Utan terus menanyakan. Kami juga terus menunggu karena petugas kami siap menyambungkan,. Namun kami juga tidak berani melanggar aturan sehingga kami sementara ini menunggu hasil SPL tersebut. Apapun itu kami tidak bisa melakukan pekerjaan yang melampaui kewenangan PDAM.

Yang kedua masalah kompensasi, aturan ini sudah lama dari dulu. Cuma misalnya di Utan perlu juga kami diskusi masalah kompensasi ini dengan badan pengawas /Dewan Pengawas. Perlu diketahui juga tunggakan kami sangat tinggi. Atas persoalan kompensasi ini Kami juga berharap dan minta bantuan dari Dewan dan Pemerintah Daerah.
Atas penjelasan Jon , Yamin menanggapi “terlalu sempit kita, kalau memikirkan kompensasi karena  kita tidak bisa mengalirkan air sebagaimana mestinya, menungu ini itu, karena PDAM belum bisa mengambil keuntungan dia kalau belum terlayani 80 persen dari jumlah warga. ini dimaknai kalau ada masyarakat yang terpasang  dan ada persoalan keruh  dsb, maka tidak bisa memaksakan pembayaran. Apalagi ini jelas keruh karena ada aspek lain. Langkah kongkritnya adalah ada dewan pengawas yang mewakili pemerintah untuk merespon cepat ini. contoh silahkan dewan pengawas melakukan rapat koordinasi dengan PUPR dan Dinas PTSP,  tadi ada dikasih solusi pasir laut, kalau sulit mengambil pasir laut bisa saja  normalisasi di kali dekat pantai  itu pasirnya bisa dimanfaatkan itu salah satu solusi dan juga ada solusi lainnya, itu solusi yang diberikan masyarakat. Kalau kita berkutat dengan retorika maka tidak akan selesai,  jika Dewan Pengawas ingin mendapatkan kekuatan, maka bisa bersama  dengan Komisi II mengadakan pertemuan khusus tentang kebijakan ini, tetapi direktur PDAM harus mengambil sikap tegas bahwa akar masalah yang selama ini bermasalah di wilayah utan bisa dikompensasi, artinya tidak perlu ada pembayaran dulu apalagi ada denda. Yang kedua ada tanggungjawab dari PT MK yang telah melakukan pengrusakan pipa meskipun dia akan membangun kembali, Disebut terjadi kerusakan apabila pembongkaran Pipa PDAM  tidak ada koordinasi dengan Pemilik Pipa yakni PDAM, apakah Direktur punya  Kekuatan, integritas atau tidak untuk memposisikan dirinya terhadap kondisi ini Tutup Yamin.

“Mendengar penjelasan Direktur kami tangkap bahwa pak Direktur masih menunggu, sambil melihat celah juga, menurut hemat teman-teman ini lambat  Urai Berlian “jadi langkah koordinasi itu penting seperti keluhan pak camat jelas ini, Koordinasi antar pemerintah nggak ada, perizinan terpadu dengan Lingkungan hidup nggak beres, maka tugas bapak ini mengkoordinasikan ini. Kami minta Pandangan Kabag Ekonomi Selaku Dewan Pengawas  Lempar Berlian

“Terkait dengan permasalahan di Utan, pada beberapa waktu yang lalu kami medapatkan informasi terkait dengan pipa PDAM urai ibu   Irene Silviani menjelaskan “tahun yang lalu ketika  awal-awal pembangunan Bendungan  Beringin Sila, pipa PDAM mengalami kerusakan dan sudah dibangun pipa sementara, itu yang menjadi kendala di lapangan. Kemudian salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan pasir laut dari penambangan pasir laut,  kami akan menindaklanjuti setelah pertemuan ini bersama dengan instansi terkait karena kalau dari segi penambangan ini adalan termasuk  Galian C. Izinnya diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi NTB , tetapi kalau dari normalisasi kita bisa melalui Dinas  PUPR dan Dinas  Lingkungan Hidup. Kami akan segera melakukan rapat koordinasi tersebut. Tegas Irene. Yang kedua sebagai dewan pengawas  saya sampaikan secara umum Kami bertugas per  Februari kemarin sesuai dengan perda PERUMDAM  Batulanteh Kabupaten Sumbawa Nomor  6 tahun 2019. Dewan Pengawas hanya satu sesuai dengan jumlah  Direktur.

Selanjutnya menurut analisa kami permasalahan PUDAM Batulanteh Kab Sumbawa  adalah kita memiliki sumberdaya air tetap , sementara kebutuhan air bertambah dari perumahan dan Pelanggan Baru Lainnya. Ini banyak harus  dipenuhi, dari hasil Audit BPKP tahun 2018 yang terbit Tahun 2019, kemampuan PUDAM Batulanteh  hanya 20 jam perhari, kalaupun pada kenyataannya mungkin lebih sedikit, kemampuan untuk melayani sekarang lebih kurang. Kami juga akan meminta kepada direksi juga, Untuk Sekarang ini sebenarnya  berapa kemampuan Debit air kita sesuai dengan sumber air yang ada dan kemampuan melayani normal untuk rumah tangga seberapa dan berapa yang terlayani. Kita juga perlu berkomunikasi dengan pelanggan.  Tadi disampaikan oleh Pak Hasan trik-trik yang bisa dipenuhi karena kemampuannya sudah sangat terbatas. Kami juga berterimakasih juga kepada Direksi yang baru, kemarin turun langsung ke Lapangan bersama perwakilan Dewan Pengawas, dalam hal ini sekretaris dewan  Pengawas untuk melihat Sumber sumber air yang Baru. Untuk sementara kita sebenarnya menunggu sumber air Baku yang baru yakni ai ngelar, dan saat ini sudah mulai diproses. Karena setelah ada ai ngelar kami yakin PUDAM Batulanteh akan besar karena sumber airnya sudah memenuhi air wilayah Kecamatan di kota Sumbawa  Besar dan sekitarnya dan pelayanan akan lebih baik lagi, dan ada beberapa sumber sumber air baru yang tadi telah disampaikan, termasuk sumur Bor, Sumber air bawah tanah, sudah dikomunikasikam dengan Pak Gubernur, seperti  yang ada di SDIT,  juga dengan pak Dandim, kemudian juga yang di juru lane akan dicoba untuk dipenuhi.

Yang ketiga ; Pemetaan jaringan, ini juga salah satu yang disarankan oleh BPKP, kita sekarang belum mempunya peta jaringan dengan memakai  GIS (Geografic Information Sistem)  atau sistem informasi Geografis yang akan mempermudah PDAM dalam bekerja. Dan Alhamdulillah Direksi sudah menindaklanjuti komunikasi dengan PRKP beberapa waktu lalu, dan akan dilaksanakan Pemetaan Jaringan PDAM dan akan mempermudah PDAM jika terjadi Kerusakan.
Terhadap beberapa hal yang mulai dilakukan oleh Direksi baru seperti masalah mutasi di internal, Sebelum pelaksaan mutasi internal  direksi juga sudah meminta izin kepada Dewan Pengawas untuk melakukan mutasi dan kami sampaikan itu  adalah hak Prerogatif Direksi, Tetapi kami harapkan tidak terjadi kegoncangan didalam internal PDAM. Dan kami sudah komunikasi dengan direksi bahwa Direksi memberikan tempo selama 3 bulan untuk melihat kinerja yang baru dimutasi. Demikian selanjutnya Kami minta tambahan penjelasan dari Kasubag Fasilitasi BUMD Akbar .

“Pertama saya fokus masalah warga Utan ; Setelah pelantikan kami turun ke Utan, saya mengajak perwakilan PDAM untuk ketemu dengan PT MK, ternyata pembangunan SPL itu tidak ada koordinasi yang baik.  artinya  dari konsultan yang merencanakan dengan PDAM tidak ada koordinasi, sehingga mereka membangun yang menurut mereka itu benar. Kemudian saya dengan Pak Aidin waktu itu menyanggah bahwa tidak bisa begitu secara sepihak, sehingga kita menekankan untuk melakukan pembenahan-pembenahan dengan batas waktu sebelum puasa. Nah seharusnya hadir juga hari ini PT MK, PTSP dan LH, tetapi saat ini masih belum terlaksana, saya mohon izin dengan ibu Kabag untuk koordinasi dengan DPTSP dan DLH dan ini tanggung jawab kami selaku Kasubag Pembinaan BUMD. Kasihan masyarakat sehingga kita tidak menunggu lama lagi. Menurut Kami Untuk Direktur dan Direksi sudah bekerja dengan baik. Untuk Masalah pembagian air ini perlu ada skeduling penjadwalan pembagian air, hal ini belum disampaikan oleh Bapak Direktur, karena melihat debit air ini juga hal sesuai dengan yang disampaikan Bapak Hasanuddin untuk menghentikan pemasangan jaringan baru selama belum ada sumber air baru. Dan hal ini perlu  jadi perhatian. Demikian. Tutup Akbar.

Atas semua penjelasan dan pemaparan diatas Muhammad Yasin kembali mengingatkan “atas penyataan diawal pertemuan Kami menyampaikan beberapa saran dan pernyataan apa saja hal yang dapat menjadi solusi atas permasalahan yang ada. : Saya kira belum ada sedikitpun jawaban dari Direktur terkait dengan Kapasitas Debit Air Pudam Sekarang. Kita mencari solusi agar masyarakat tidak mengeluh kita tidak hanya berbicara masalah air di wilayah Utan tapi juga lingkup  kabupaten Sumbawa

Jawaban Direktur : “Kami sudah mulai berjalan dengan prinsip  transparansi dan akuntability. Kami ada network  yang bisa dipakai untuk memantau sewaktu-waktu pergerakan atau kinerja PDAM secara real time, apabila dikasih kesempatan saya mempresentasikan nanti diwaktu lain, saya bersedia untuk itu sehingga kita mendapat progress pelayanan sekaligus mendapatkan pendapatan. Kami akan kembangkan Sistem informasi terpadu mulai sistem pelanggan, layanan kepada masyarakat, kemudian bekerjasama dengan sistem pembayaran online ada Frontline disana, jika kami mulai melaksanakannya, mereka akan deposit kepada PUDAM, Kita sedang menyusun datanya. Dengan floating ini saya mengkoordinir seluruh petugas yang ada. Malam Sabtu yang lalu saya kumpulkan semua petugas transit yang da di Kota khusus lima kecamatan, mulai Moyo Hilir, Moyo Utara, Sumbawa, Labuhan Badas, unter Iwes, Kita urut dari awal  Pembagian air seperti apa, kita mendapatkan kebutuhan yang pasti dari Masing masing Desa, Kampung, Kelurahan, sehingga kami setiap hari mendapat keluhan. sesuai  dengan saran pak yasin, kita sudah mulai jalan seperti di jalan mawar, kampung bugis, Saya tekankan kepada Seluruh Karyawan bahwa semua keluhan itu kita jawab dengan kinerja. Jika ada keluhan, Respon kita seperti ini. Kita akui bahwa pelayanan kita belum optimal. Kita targetkan tahun ini  minimal 60 persen layanan air di Sumbawa tercukupi. Begitu pula diberikan target oleh Pemda. Tutup Jon.

Atas perjalanan hearing ini juga mendapatkan tanggapan  pak Syaifullah  yang juga Ketua Komisi I  “ Dari tadi kami sudah mendengar penjelasan Direktur. Bahwa yang dikelola adalah air minum, sementara air yang dinikmati sebagian pelanggan keruh . Saya ingin  ke depannya Bapak itu punya program yang integrated, karena permasalahanya adalah kurangnya debit air, maka perlu program bagaimana Debit air bisa terjaga dengan baik. Kalau kita kembali kebelakang di Kecamatan Empang yang  dulu dikatakan paling bagus,  kenapa sekarang air di Empang kotor dan debit air kurang karena kondisi hutan tidak bagus, saya harap kedepan PUDAM  Batu Lanteh punya kinerja  yang baik dengan seluruh  sumber dayanya agar bagaimana menjaga sumber air. Demikian tutup Syaifullah.

Disudut lain Sejak Awal  Hamzah Cha Abdullah juga menyimak dengan seksama uraian Direktur.”Saya punya kewajiban selaku Anggota DPRD untuk menindaklanjuti keluhan warga tentang kualitas dan kuantitas air PDAM, bahkan  salah satu tokoh kecamatan badas, 2 bulan lalu telah bersurat ke DPRD ini, salah satunya tanggal 4, Maret 2020 tentang permintaan yang sama Kondisi PDAM sekarang ini khususnya Kecamatan Badas dan Sumbawa pada Umumnya. Khususnya di Kecamatan Badas di Desa Karang Dima, dan Desa Labuhan Sumbawa. Kami beritahukan bahwa  Kalau tidak ronda malam untuk mendapatkan air maka mereka akan dapat air kotor, Kualitas air itu mungkin disebabkan pipa yang tidak layak, Kepada direktur baru agar apa yang menjadi kendala dan harapan masayarakat dapat dipenuhi karena kecamatan Labuhan Badas ini tergantung dengan air jiregen yang dijual swasta, itu yang dimanfaatkan oleh dua Desa itu, Kami harapkan apa yang menjadi Problem diKecamatan badas dapat dipecahkan solusinya.

Hal Senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi II lainnya yakni H Salman Alfarizi SH  <Ghibran Zia Rhamadan Salman>  tentang Solusi atas persoalan air di Kecamatan Utan “Ketika ada kewajiban maka ada hak, PUDAM menjual air maka jika air keruh maka pelanggan bisa menuntut.  Terkait dengan aspirasi warga atau pelanggan, bahwa perlu ada kompensasi perlu juga diperhatikan yang penting juga adalah benang merah atas persoalan  saat ini sudah ketemu tinggal komitmen dan kemauan kita semua untuk melaksanakannya. Hal sama juga ditegaskan oleh Sekretaris Komisi II Ridwan SP dan anggota DPRD lainnya Muhammad  Tahir : “Saya menyuarakan kebutuhan  Kecamatan Alas juga Pulau Bungin agar Air disana dapat terjamin Kualitas dan Kuantitasnya. Urai Muhammad Tahir Singkat.

Atas Saran dari Anggota Dewan Pengawas dan Anggota DPRD Direktur  menyampaiakan Apresiasi atas respon dan respek yang cepat atas persoalan PUDAM Batulanteh Kab Sumbawa, atas hal ini akan menjadi prioritas kami dalam menjalankan PUDAM  Batu lanteh Kedepan, semua masukan yang disampikan kita sangat respon untuk itu. Kami membawa kepala Cabang Sumbawa,  Labuham Badas dan Lainnya agar dapat mendengar langsung, Sehingga dapat melayani dengan baik. Semua saran dari semuanya adalah bahan untuk perbaikan kinerja. Saya akan berusaha memperbaiki PUDAM Batulanteh Kab Sumbawa dengan sebaik-baiknya. Kita juga sudah membangun komunikasi dengan Dinas tenaga Kerja untuk melatih tenaga kerja yang ada untuk dapat dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya Demikian Tutup Jon.

Diakhir Pertemuan Pimpinan Rapat Berlian Rayes Sag menyimpulkan beberapa hal penting sebagai tindak lanjut rapat diantaranya sebagai berikut : 
1. Berkaitan dengan masalah Air PUDAM Batulanteh Kab Sumbawa di Kecamatan Utan Komisi II Menegaskan untuk segera dilakukan koordinasi yang dikomandoi  oleh Kepala Bagian Ekonomi selaku Dewan Pengawas bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup,  Dinas PTSP, PT MK, guna membahas percepatan penyelesaian masalah air di Kecamatan Utan. Kehadiran mereka sangat penting karena mereka adalah yang berkaitan erat dengan permasalahan ini.
2. Kita berikan kesempatan kepada direktur baru dengan keahlian nya di bidang informasi dan teknologi (IT)  untuk memodernkan perusahaan PUDAM  Batulanteh ini sehingga keluhan keluhan dari masyarakat bisa teratasi dengan baik.
3. Masukan dari pak hasanuddin di awal pertemuan hendaknya dijadikan Perhatian dan Pertimbangan dalam melakukan penataan manajemen PUDAM Batu Lanteh  “tentunya beliau sebagai senior sering-seringlah Direktur Baru berguru agar tidak salah dalam mengambil kebijakan)
4. Terhadap masalah mutasi yang dilakukan Direktur Baru, telah menimbulkan reaksi dan keluhan di tengah masyarakat termasuk dari  keluarga yang dimutasi, terhadap hal ini jangan sampai Direktur mengevaluasi orang di tempat yang baru, sementara mereka punya track record lain yang baik. Oleh karenanya selaku direktur Baru  perlu waspada dengan bisikan-bisikan, karena pembisik-pembisik akan merusak sistem kerja direktur, Harapan Komisi II, untuk membangun harmoni kerja yang baik hendaknya jangan membangun faksi diinternal PUDAM Batulanteh, upaya untuk mewujudkan hal itu adalah menjelaskan secara gamblang dan utuh  visi Direktur selama lima tahun. Sehingga disitu akan kelihatan mana karyawan yang bagus kinerjanya dan begitu pula sebaliknya.
5. Terhadap keluhan pelanggan hendaknya dapat direspon dengan cepat termasuk juga dari Bangunan Pemerintah Daerah yang kondisinya saat ini tidak mendapatkan aliran air PUDAM Batulanteh. Hal ini jika tidak direpon dengan cepat akan membawa kerugian bagi masyarakat dan Instansi Pemerintah Daerah selaku Pelanggan PUDAM Batulanteh.
Sumber: release humas DPRD Sumbawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diundang pada acara h

Kisah Cinta Datu Musing Dan Mipa Deapati

Kisah cinta nan mengharukan antara Datu Museng dan Maipa Deapati ini berangkat dari cerita rakyat yang sangat populer dikalangan masyarakat Makassar, yang dituturkan oleh orang-orang tua kepada anak cucu mereka, agar mereka dapat memetik hikmah dari pendidikan, perjuangan dan kesetiaan. Begitu hebatnya cerita antara Datu Museng putra bangsawan kerajaan Gowa dan Maipa Deapati Putri bangsawan Kerajaan Sumbawa ini tertanam di dalam benak orang-orang makasar, sehingga kemudian nama dari kedua tokoh legendaris ini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar. Nama jalan itu seakan sengaja dibuat berdampingan saling berdekatan seakan-akan Pemerintah Kota Makassar turut merestui hubungan percintaan abadi mereka berdua. Jalan Maipa berada di sisi kanan Hotel Imperial Aryaduta Makassar.Pada ujung barat jalan Datu Museng, terdapat situs makam dengan dua nisan kayu yang bersanding kukuh, yang konon katanya itulah makam kedua pasangan cinta ini dimakamkam, Datu Museng dan kekasihnya Ma

Alamat Email Media Cetak di Indonesia

THE JAKARTA POST E-mail Address(es): opinion@thejakartapost.com THE JAKARTA POST E-mail Address(es): jktpost2@cbn.net.id THE JAKARTA POST E-mail Address(es): editorial@thejakartapost.com THE JAKARTA POST E-mail Address(es): sundaypos@thejakartapost.com THE JAKARTA POST E-mail Address(es): features@thejakartapost.com JAWA POS E-mail Address(es): editor@jawapos.com KOMPAS E-mail Address(es): kompas@kompas.com KOMPAS E-mail Address(es): opini@kompas.com KOMPAS E-mail Address(es): opini@kompas.co.id KOMPAS E-mail Address(es): kcm@kompas.com MEDIA INDONESIA E-mail Address(es): redaksi@mediaindonesia.co.id MEDIA INDONESIA E-mail Address(es): webmaster@mediaindonesia.co.id MEDIA INDONESIA E-mail Address(es): redaksimedia@yahoo.com SEPUTAR INDONESIA E-mail Address(es): widabdg@seputar-indonesia.com SEPUTAR INDONESIA E-mail Address(es): redaksi@seputar-indonesia.com REPUBLIKA E-mail Address(es): rekor@republika.co.id REPUBLIKA E