Contoh
sejenis Covid adalah Mabbim (Majelis Bahasa Brunei
Darussalam-Indonesia-Malaysia) atau Suramadu (Surabaya Madura). Adapun penulisan
COVID-19 mengikuti anjuran yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Media yang menulis dalam
beritanya dengan Covid-19, misalnya, adalah CNN dan BBC, sedangkan yang menulis
COVID-19, misalnya, adalah The New York Times.
Contoh: Hari
ini pemerintah memutuskan memperpanjang status darurat Corona atau Covid-19
menjadi 91 hari. (Liputan6.com, 19 Maret 2020)
Butiran
ludah (Droplet)
Istilah droplet belum
masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, padahal kata ini dalam bahasa
Inggris sudah dipakai sejak tahun 1607. Dalam istilah kedokteran, droplet biasa
dipadankan dengan butiran ludah. Droplet merupakan sumber
penyebaran beberapa penyakit, seperti TBC dan flu, yang masuk melalui mulut dan
hidung.
Contoh: Penularan
cacar air terjadi melalui droplet (butiran ludah) di udara. (Kompas,
11 April 2020)
Spesimen
Kata spesimen, yang
merupakan bentuk serap dari specimen, bermakna contoh.
Kata ini, menurut Merriam-Webster, pertama kali digunakan pada tahun 1610. Di
Indonesia, berdasarkan data Kompas, kata ini muncul pertama
kali pada tahun 1980, dalam kaitan dengan jarahan burung cenderawasih.
Namun,
dalam pengertian contoh untuk diteliti di laboratorium, kata spesimen baru
muncul pada 12 Oktober 1988, dalam sebuah tulisan karya dokter dari Unair,
Triono Soendoro. Tulisan tersebut terkait dengan standardisasi hasil
pemeriksaan laboratorium.
Contoh: Dari
total 7.193 spesimen yang diperiksa, diketahui ada 5.156 yang hasilnya negatif. (Kompas.com,
3 April 2020)
Terduga
(suspect)
Suspect biasa diindonesiakan dengan terduga,
orang yang diduga. Dalam kasus pandemi korona, kata ini mengacu
pada seseorang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit korona dan diduga kuat
sudah melakukan kontak dengan pasien yang positif korona.
Di sejumlah media massa,
kata terduga sering
dipakai untuk menandai seseorang yang mungkin terlibat kejahatan. Namun, kata
ini, menurut beberapa pakar hukum, sebetulnya tidak pernah ada dalam sistem
hukum pidana di Indonesia.
Sistem hukum Indonesia
hanya mengenal terlapor, tersangka, terdakwa, dan terpidana. Dengan
demikian, kata terduga lebih tepat digunakan untuk peristiwa
lain, seperti dalam kasus korona, selain kejahatan.
Contoh: Ketiganya
yakni (sich!) orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan
suspect atau terduga. (Wartakota, 5 Maret 2020)
Pembatasan
sosial (social distancing)
Padanan
dari social distancing adalah pembatasan sosial. Ada
dua pengertian yang timbul dari padanan ini. Pengertian pertama adalah tindakan
yang dilakukan untuk mencegah orang sakit berhubungan atau melakukan kontak
dalam jarak dekat dengan orang lain yang sehat. Tentu saja tujuannya adalah
agar virus yang dikandung orang sakit tidak menular kepada orang yang sehat.
Pengertian
kedua berkaitan dengan tindakan menjauhi kumpulan orang, kerumunan massal, atau
berkontak langsung dengan orang dalam kelompok besar.
Bahkan,
dalam Merriam-Webster dinyatakan bahwa harus dihindari pula kontak langsung
dengan benda-benda yang berada di tempat umum selama berjangkit penyakit
menular. Sama dengan pengertian pertama, pengertian kedua ini juga ditujukan
agar tidak terjadi penularan virus dari orang ke orang.
Belakangan,
pada 20 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggantian
istilah social distancing menjadi physical distancing (pembatasan fisik, penjarakan
fisik, atau jaga jarak secara fisik).
Perubahan
ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi bahwa ada perintah untuk berdiam diri di
rumah demi mencegah virus korona. Namun, tidak berarti bahwa kita memutus
kontak dengan teman atau keluarga secara sosial. Anjuran ini jelas untuk
menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit tidak menyebar.
Contoh: Dalam upaya menangani wabah virus Corona yang semakin meluas,
pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menerapkan social distancing atau
pembatasan sosial. (Alodokter, 1 April 2020)
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Petugas
menyiapkan daging ayam untuk warga yang berbelanja dengan menggunakan Kartu
Jakarta Pintar (KJP) di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu
(4/4/2020). Untuk mempermudah penerapan aturan pembatasan sosial (social distancing), setiap hari petugas hanya melayani
100 transaksi.
Pembatasan
media sosial (social media distancing)
Jika
diterjemahkan secara harfiah, istilah ini berarti pembatasan media sosial.
Dalam kaitan dengan pandemi sekarang ini, seseorang atau sekelompok orang
diharuskan menjaga jarak dengan media sosial yang, menurut Wali Kota Bogor Bima
Arya, merupakan ICU raksasa.
”Runtuh
mental semua orang kalau digempur berita Covid-19. Drop imunitas,” katanya jika
membaca postingan bernada negatif (atau kredibilitasnya meragukan) di media
sosial tentang korona.
Media
sosial yang dimaksud tentu saja Facebook, Instagram, dan terutama (grup)
Whatsapp.
Istilah social media distancing ini menjadi populer berkat
ujaran Wali Kota Bogor yang mengidap dan tengah dalam proses penyembuhan dari
Covid-19.
Contoh: Wali Kota Bogor Bima Arya yang positif terinfeksi virus
Corona merasa lebih baik, setelah
melakukan social media distancing atau menjaga jarak dari
media sosial. (RMco.id, 24 Maret 2020)
REUTERS/DADO RUVIC
Tidak
hanya pembatasan sosial (social distancing), pembatasan
media sosial (social media distancing) juga perlu dilakukan di
tengah meluasnya wabah seperti saat ini akibat membanjirnya informasi yang
tidak sedikit berupa hoaks yang membuat stres.
Karantina
Karantina didefinisikan KBBI daring
sebagai tempat penampungan yang lokasinya terpencil guna mencegah terjadinya
penularan (pengaruh dan sebagainya) penyakit dan sebagainya. Kata karantina
digolongkan sebagai kata benda.
Dalam
bahasa Inggris, karantina dapat digolongkan
sebagai kata benda dan juga kata kerja. Merriam-Webster memberikan contoh
perbedaannya. Sebagai kata benda, yang pertama kali digunakan pada tahun 1617,
contohnya adalah the infected people were put into
quarantine. Adapun sebagai kata kerja, yang pertama kali
digunakan pada 1801, contohnya adalah The cows will be kept in
quarantine for another week.
Karantina
adalah salah satu cara untuk memutus penyebaran virus yang diatur dalam
undang-undang.
Contoh: Pemerintah tengah menggodok regulasi yang mengatur karantina di
daerah yang terdampak Covid-19…. (CNN, 30 Maret 2020)
REUTERS/FRANCIS MASCARENHAS
Seorang
warga meuliskan kata ”Go Corona” di trotoar jalan di Mumbai, India, Jumat
(28/3/2020). Pesan itu dituliskannya sehari setelah India menerapkan karantina
nasional selama 21 hari untuk memerangi pandemi.
Isolasi
(mandiri)
Salah
satu bentuk pemisahan diri orang yang terjangkit virus adalah dengan isolasi
(mandiri). Di lapangan, pengguna bahasa masih ada yang menggunakan kata isolir, yang merupakan bentuk kata hasil pengaruh
dari bahasa Belanda. Kata lain dari isolasi adalah pengasingan, pemencilan, atau penguncilan.
Isolasi
mempunyai beberapa arti. Secara umum, isolasi adalah pemisahan suatu hal
dari hal lain atau usaha untuk memencilkan manusia dari manusia lain. Secara
khusus, di bidang kedokteran, isolasi dimaknai sebagai tindakan pemisahan
pasien berpenyakit menular dari orang lainnya. Isolasi dapat dilakukan
sendiri-sendiri (dalam lingkungan kecil), juga secara berkelompok (dalam
lingkungan yang lebih besar).
Contoh: Menurut Doni Monardo, isolasi mandiri sangat penting dan strategis
untuk mencegah penularan Corona. (Tempo.co, 3 April 2020)
Penutupan
(lockdown)
Kata lockdown pertama kali dikenal pada tahun 1973.
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan kata ini sebagai tindakan mengurung
tahanan sebagai tindakan pengamanan untuk sementara.
Kata lockdown kemudian mengalami penambahan makna,
menjadi tindakan darurat atau kondisi saat orang-orang untuk sementara dicegah
memasuki atau meninggalkan area atau bangunan terbatas (seperti sekolah) selama
bahaya mengancam. Definisi atau makna kedua inilah yang dipakai dalam kasus
korona yang sedang melanda dunia.
Ada
beberapa padanan kata yang muncul dari kata lockdown. Semuanya
mengacu pada makna kedua tersebut. Padanan kata tersebut adalah penguncian,
penutupan, dan pembatasan, yang dikaitkan dengan wilayah secara sementara. Ada
pula seorang guru bahasa di Depok yang menyarankan penggunaan kuncitara alias penguncian sementara.
Contoh: Sekadar informasi, sejumlah negara memutuskan melakukan lockdown
atau penguncian wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona atau
Covid-19. (Okezone, 30 Maret 2020)
AFP/BERTRAND GUAY
Seorang
wanita berdiri di depan gerbang gereja yang tutup, di Jerman. Umat Kristiani
merayakan upacara jalan salib dan misa Jumat Agung dari rumah masing-masing
selama masa lockdown di negara ini.
Tes
cepat (rapid test)
Rapid
test, yang dipadankan menjadi tes cepat atau uji cepat, merupakan
salah satu cara untuk mengetahui secara cepat seseorang terjangkit virus korona
atau tidak. Menurut laman www.ox.ac.uk (Oxford),
saintis dari University of Oxford’s Engineering Science Department and The
Oxford Suzhou Centre for Advanced Research telah mengembangkan teknik baru yang
hasilnya dapat diketahui 30 menit dari sejak spesimen diberikan. Tes cepat
hanya bisa digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal.
Contoh: Pemeriksaan virus corona menggunakan rapid test sudah mulai
dijalankan di Indonesia. (Sehat.com, 24 Maret 2020)
Tes
usap (swab test)
Tes
usap merupakan padanan dari swab test. Istilah lain yang menggunakan kata usap adalah usap lendir, yang
biasa dipakai dalam bidang kedokteran hewan. Tes usap dalam kasus korona
dilakukan dengan cara mengusapkan alat ke sekitar tenggorokan untuk diambil
sampel lendirnya. Ini yang membedakan dengan tes cepat yang mengambil sampel
berupa darah pada orang yang dites.
Contoh: … jika hasil rapid test ternyata positif, pasien tersebut akan
menjalani swab test (usap tenggorokan untuk sampel lendir)…. (Kompas.com,
26 Maret 2020)
Wabah,
epidemi, pandemi
Wabah, yang diambil dari bahasa
Arab, waba, adalah penyakit menular yang berjangkit dengan
cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas, seperti wabah cacar,
disentri, dan kolera.
Wabah
atau epidemi, jika tidak terkendali dan menyebar secara global ke seluruh
dunia, menurut Rebecca S.B. Fischer dari Texas A&M University, disebut
pandemi. Ia berjangkit serempak di mana-mana, berdampak pada orang, dan
meliputi daerah geografi yang luas, bahkan dunia, secara berkelanjutan.
Contoh: Para ilmuwan dan pakar penyakit memperkirakan bahwa wabah ini akan
segera dideklarasikan sebagai sebuah pandemi oleh WHO. (Kompas.com,
4 Februari 2020)
AP PHOTO/SEBASTIAN SCHEINER
Gerbang
Damaskus terlihat kosong di kota tua Jerusalem, Jumat, 10 April 2020. Umat
Kristiani memperingati penyaliban Yesus tanpa prosesi emosional seperti yang
selama ini berlangsung. Dunia seakan terkunci oleh pandemi Covid-19.
Penularan
lokal (local transmission)
Local
transmission atau
secara harfiah berarti penularan, penyebaran, atau penjangkitan penyakit yang
terjadi secara lokal. Kata lokal mengisyaratkan bahwa penularan terjadi hanya
di suatu lokasi, yakni tempat pasien positif Covid-19 berada. Dalam kasus
penularan lokal, si pasien tertular dari orang yang sebelumnya terjangkit virus
korona di daerah tempat mereka berada. Penelusuran kasus ini ”lebih mudah”
karena petugas kesehatan hanya fokus pada riwayat penularan si pasien di tempat
dia berada.
Contoh: Untuk pasien ke-27 ini, Achmad Yurianto menyatakan positif virus
corona karena penularan lokal. (Berita Satu, 10
Maret 2020)
Kasus
impor (imported case)
Berbeda
dengan penularan lokal (local transmision), dalam imported case atau kasus impor ini orang yang
diduga terjangkiti virus korona dari luar negeri. Ia tertulari virus dari orang
yang kemungkinan telah mengadakan kontak langsung dengannya saat ia berada di
luar negeri. Kasus seperti ini jamak terjadi, khususnya influenza, dan
penyebabnya adalah virus yang tidak dapat dideteksi keberadaannya.
Contoh: Ini kasus imported case, yang bersangkutan baru kembali dari luar
negeri dan menunjukkan gejala…. (Media Indonesia, 9
Maret 2020)
Penyanitasi
tangan (hand sanitizer)
Padanan
dari hand sanitizer adalah pembersih tangan, pensteril tangan,
atau penyanitasi tangan (dari kuman). Cairan pada alat ini umumnya terbuat dari
alkohol dan triklosan, yang digunakan untuk membersihkan bagian tubuh dari
kuman, khususnya tangan.
Sanitizer yang melekat pada kata hand merupakan bentuk turunan dari kata sanitize ’membuat bersih atau steril’. Kata ini,
menurut Merriam-Webster, pertama kali digunakan pada tahun 1836. Akhiran -er dalam bahasa
Inggris adalah akhiran yang mengandung makna alat atau pelaku dalam bahasa
Indonesia.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Peneliti
dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memasukkan cairan hand sanitizer ke dalam botol di Laboratorium
Pusat Penelitian Kimia LIPI, Puspitek, Tangerang Selatan, Banten, Senin
(6/4/2020).
Ketimbang sanitizer, pengguna bahasa Indonesia lebih mengenal
kata sanitasi (usaha untuk membina dan menciptakan
suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat).
Itulah sebabnya, kata sanitizer atau penyanitasi, misalnya, belum terdapat dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Contoh: Pemprov NTT juga mengingatkan pedagang agar tak menimbun masker
dan hand sanitizer. (Kompas.com, 19 Maret 2020)
Pistol
termometer (thermo gun)
Thermo
gun atau infrared thermometer censor adalah alat bantu yang
mampu mengukur suhu tubuh tanpa menyentuh obyek. Termometer ini menggunakan
radiasi inframerah yang dapat mengukur suhu dengan cepat dan akurat. Lebih
dekat dengan obyeknya, keakuratan alat ini semakin tinggi. Bentuknya yang
seperti pistol menyebabkan pengguna bahasa memadankannya dengan pistol termometer.
Contoh: Sebanyak 54 alat yang digunakan untuk mengecek suhu
atau thermo gun baru tiba di Kota Tegal pada Senin petang. (Kompas, April 2020)
(Cairan)
antiseptik
KBBI
mengartikan antiseptik sebagai ’bersifat
mencegah pembusukan dan pelapukan dengan menghambat atau merusak mikroorganisme
(misalnya etanol, asam borat, dan fenol)’. Kata ini digolongkan sebagai kata
sifat. Karena itu, kata ini harus didahului kata benda agar menghasilkan makna
yang jelas. Menurut aturan ini, bentuk yang tepat adalah cairan antiseptik.
Sementara
itu, di bidang kesehatan, antiseptik didefinisikan
sebagai cairan yang dapat menghentikan atau memperlambat atau bahkan membunuh
mikroorganisme. Kata ini, dengan demikian, dianggap sebagai kata benda.
KOMPAS/KRISTI UTAMI
Seorang
warga sedang menyemprotkan cairan antiseptik ke telapak tangan jemaah Masjid
Agung Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (20/3/2020). Hal itu dilakukan untuk
meminimalkan risiko penularan virus korona baru atau SARS-CoV-2.
Bahasa
Indonesia menyerap kata antiseptik dari
bahasa Inggris, antiseptic, dengan mengubah
bentuk –ic menjadi –ik. Bentuk –ik
ini bisa menghasilkan kata sifat dan kata kerja.
Contoh: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok menginstruksikan
seluruh pasar tradisional binaannya untuk menyediakan sabun cuci tangan dan
cairan antiseptik. (Republika, 17 Maret
2020)
Disinfektan/disinfeksi
Disinfeksi merupakan istilah kimia yang
berarti pemusnahan bakteri patogen, biasanya dengan bahan kimia antiseptik.
Adapun disinfektan adalah bahan kimia (seperti lisol,
kreolin) yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh
jasad renik, atau secara lebih sederhana berarti obat untuk membasmi kuman
penyakit.
Akhir-akhir
ini kedua kata benda ini kerap dipasangkan dengan kata bilik (bilik disinfeksi atau bilik disinfektan).
Gabungan kata yang merupakan padanan dari disinfectant chamber ini
dibuat untuk menggambarkan sebuah ruang portabel yang digunakan untuk
mensterilkan benda yang menempel di tubuh, dengan menggunakan disinfektan.
Contoh: Pemprov Jabar menghentikan penggunaan bilik disinfektan di
kantor publik, salah satunya di Gedung Sate, yang sebelumnya dipasang pada
pintu masuk. (Detiknews, 6 April 2020)
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Petugas
dari Gegana yang mengenakan alat pelindung diri menyemprotkan disinfektan pada
salah satu rumah warga di Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang,
Jawa Tengah, Rabu (8/4/2020).
Ventilator
Ventilator atau alat bantu pernapasan
sudah menjadi kosakata baku bahasa Indonesia. Kata ini berasal-usul dari
kata ventilasi ’(lubang) tempat udara dapat keluar
masuk secara bebas’.
Bentuk –or yang terdapat pada kata ventilator merupakan penanda bahwa kata tersebut
mengandung makna ’alat’ atau ’mesin’. Kata yang sejenis dengan itu, misalnya,
adalah reaktor ’alat pembangkit tenaga (seperti atom dan
nuklir)’.
Kompas memuat kata ini pertama kali
pada tahun 1974. Kata ini, menurut Merriam-Webster, sudah dikenal pada
tahun 1743.
Contoh: Keterbatasan jumlah alat yang diimpor itu menuntut produksi dan
inovasi dalam negeri untuk menghasilkan ventilator yang diprudiksi secara
massal. (Kompas, 8 April 2020)
Protokol
Dalam
KBBI, kata protokol mengandung lima makna. Salah satu di
antaranya adalah ’surat-surat resmi yang memuat hasil perundingan (persetujuan
dan sebagainya)’.
Dalam
kasus Covid-19, kata protokol mengandung
makna aturan main yang harus dijalankan oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
yang dibuat oleh penentu kebijakan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus
korona tipe baru.
Contoh: Jenazah pasien positif Covid-19 yang telah ditangani secara benar
menurut protokol kesehatan tidak akan menjadi sumber penularan. (Kompas.com, 4 April 2020)
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Siaran
langsung Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua Mahkamah Agung melalui kanal
YouTube di Jakarta, Senin (6/4/2020). Proses pemilihan seperti ini digelar
dengan mengikuti protokol keamanan Covid-19, seperti penggunaan masker, sarung
tangan, menjaga jarak, dan pengukuran suhu tubuh.
APD
(alat pelindung diri)
APD
merupakan singkatan dari alat pelindung diri.
Alat ini digunakan petugas medis dalam menjalankan tugasnya agar tidak tertular
virus korona. Yang termasuk alat pelindung diri ini ialah masker, baju hazmat,
dan sarung tangan. Berhubung alat ini merupakan nama jenis, penulisan
kepanjangannya tidak perlu dengan huruf kapital pada awal katanya.
Contoh: Kolegium Urologi Indonesia Akmal Taher meminta tenaga kesehatan
dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). (Republika, 10 April 2020)
ODP
(orang dalam pemantauan)
ODP
atau orang dalam pemantauan adalah kategori yang
menyatakan seseorang mengalami gejala demam lebih dari 38 derajat celsius atau
memiliki riwayat demam tanpa pneumonia, dan memiliki riwayat perjalanan ke
negara yang terjangkit virus korona terhitung 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala. Kepanjangan ODP, yakni orang dalam pemantauan, ditulis dengan huruf
kecil karena merupakan nama jenis, bukan nama diri.
Contoh: RSPI Sulianti Saroso, hingga 10 April 2020, telah melayani 2.850
pasien Covid-19 dengan status orang dalam pemantauan (ODP). (Republika, 10 April 2020)
PDP
(pasien dalam pengawasan)
PDP
merupakan singkatan dari pasien dalam pengawasan.
Kriteria yang dipakai untuk menentukan seseorang sebagai PDP adalah seseorang
tersebut mengalami batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Status PDP lebih
tinggi daripada ODP. Kepanjangan PDP ditulis dengan huruf kecil karena termasuk
nama jenis.
Contoh: Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) dikabarkan meninggal hari
Sabtu (4/4) pagi tadi. (Harian Merdeka, 4
April 2020)
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Kawasan
Pertanian Terpadu di Ciater, Tangerang Selatan, yang akan difungsikan sebagai
Rumah Lawan Covid-19, Jumat (10/4/2020). Tempat ini akan digunakan untuk
mengarantina orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)
Covid-19.
PSBB
(pembatasan sosial berskala besar)
Kebijakan
PSBB atau pembatasan sosial berskala besar diambil Presiden Joko Widodo untuk
memutus penyebaran pandemi Covid-19 yang menyebabkan angka penderita dan korban
meninggal bertambah.
PSBB
atau social restriction merupakan kebijakan yang
tertuang dalam UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Kepanjangan pembatasan sosial berskala besar ditulis dengan huruf kapital
karena merupakan nama jenis. Penulisan kepanjangan ini sepadan dengan penulisan
jenis karantina lain, seperti isolasi, disinfeksi, dan karantina.
Contoh: Penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Jakarta
membutuhkan dukungan semua pihak…. (Kompas,
9 April 2020)
KOMPAS/PRIYOMBODO
Personel
polisi dan dinas perhubungan menghentikan kendaraan yang melintas di kawasan
Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, saat pelaksanaan pengawasan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) guna memutus mata rantai penyakit Covid-19, Sabtu
(11/4/2020).
WFH
(work from home)
Sesuai
dengan namanya, work from home (WFH) atau
bekerja dari rumah adalah sebuah keputusan yang diambil, baik oleh pemerintah
maupun perusahaan, untuk memberdayakan pegawainya mengerjakan pekerjaan kantor
dari rumah. Menurut Presiden Jokowi, selaku pembuat kebijakan WFH di Indonesia,
langkah ini ditujukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih
maksimal.
Konsep
WFH sudah lama dijalankan oleh perusahaan yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasinya sudah kuat. Pegawai tidak perlu hadir secara fisik di kantor.
Pegawai hanya harus menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai tugas yang telah diberikan.
Komunikasi
antara pegawai dan pemimpin kantor mengenai pekerjaan yang telah diselesaikan
dapat dilakukan dengan beragam aplikasi yang sudah tersedia. Bisa melalui
percakapan video, bisa juga melalui telekonferensi.
Contoh: Penerapan work from home di pemerintahan merupakan bagian dari
perubahan global pada pola kerja dan telah diperkirakan jauh hari
sebelumnya. (Media Indonesia, 24
Maret 2020)
Sumber
Nur
Adji, Penyelaras Bahasa Kompas
Komentar
Posting Komentar