Pandemi sudah hampir 4 bulan, anak-anak mulai bosan belajar dari
rumah. Jika ada waktu senggang, diakhir pekan ajaklah keluarga bermalam dan
menikmati wisata di destinasi Liang Bukal kecamatan Moyo Hulu kabupaten
Sumbawa.
Saat bermalam disana, anda bisa menyewa vila dengan harga cukup terjangkau, anda juga bisa membawa perlengkapan camping sendiri dan memilih
lokasi terbaik sebagai spot menginap.
Tenang saja, ada fasilitas dapur, toilet bersih, kantin, yang
membuat liburan anda semakin nyaman bahkan anda bisa barbeque daging dan bakar ikan dengan keluarga karena perlengkapan yang disediakan sangat
lengkap.
Saat pagi hari, anda bisa menikmati suasana dingin dan kabut, gemericik air sungai, bahkan
didekat sungai banyak batu dan gazebo tempat ternyaman melepas penat.
Jika malam hari, ada pemandangan ribuan kelelawar yang keluar dari
gua, mereka seakan berkicau dan bernyanyi lagu kebebasan.
Acha siswi kelas 5 SD yang datang ke destinasi bersama keluarganya
merasa sangat senang dan nyaman, sejenak ia bisa melupakan rutinitas belajar
dari rumah yang membosankan.
Begitu juga yang dirasakan Aden siswa kelas 1 SD, begitu
menikmati saat bermalam ditenda, makan bersama teman-teman dan melanjutkan dengan mandi di air yang
jernih meski airnya sangat dingin tapi sungguh asyik sekali.
Dikatakan Abu Sufyan Muhtar, ketua rombongan acara bahwa yang
terpenting saat ini untuk menangkal Corona adalah jangan sampai anak-anak
stress, caranya adalah ajaklah anak kita berlibur diakhir pekan. Ketika anak
bahagia, otomatis orangtua juga bahagia. Ketika anak sehat, maka orangtua
juga ikut sehat.
Bahkan menurut psikolog Ilmiyati zain menyampaikan penting untuk orangtua menghabiskan moment berharga dengan anak. Saat sebelumnya berkegiatan di luar rumah, seringkali tidak mengenal waktu, dimana kebersamaan keluarga hanya dilakukan saat akhir pekan saja. Sekarang berbeda. Bagi Bapak Ibu yang menerapkan bekerja dari rumah, dan anak-anak pun harus menjalani belajar dari rumah, maka hampir setiap saat bertemu pasangan dan anak-anak di rumah.
Anak-anak pun senang karena lebih sering
bertemu orangtuanya. Namun euforia itu tidak berlangsung lama. Hanya sekitar
dua atau tiga pekan saja, setelahnya mulai muncul masalah-masalah yang dipicu
rasa bosan, kebingungan dan frustrasi. Suasana di rumah mulai berbeda.
Orangtua mulai sibuk dengan urusan
pekerjaan, anak-anak pun mulai disibukkan dengan kegiatan belajar dan PR dari
guru yang semakin bertambah. Komunikasi antar anggota keluarga yang awalnya
terjalin dekat, mulai berubah.
Kembali pada kebiasan lama, berupa
tanya-jawab mengenai kegiatan rutin yang dilakukan, seperti, “PR sudah
dikerjakan belum?” atau mungkin mulai muncul konflik antara kakak dan adik
terkait pilihan program televisi, misalnya atau memperebutkan gadget.
Jika memang situasi ini mulai muncul dan
dirasa mempengaruhi kenyamanan komunikasi antar anggota keluarga, maka
sebaiknya perlu disikapi dengan bijak dan dicari upaya untuk menyiasatinya.
Satu di antara kebiasaan yang dapat membantu mengakrabkan orangtua dan anak,
yaitu makan bersama.
Tidak hanya makan besar saja yang bisa
dilakukan, memilih camilan untuk dinikmati bersama juga dapat menjadi momen
tersendiri dalam membangun kedekatan emosional dan psikologis antara orang tua
dan anak.
Selain itu, luangkan waktu bercerita dengan anak sehingga mereka bisa mencurahkan perasaannya, apa yang dialami selama ini dilingkungan sekolah atau saat bermain dengan temannya apa yang telah terjadi yang orangtua tidak ketahui.
Jika
anak mulai bosan dirumah, boleh orangtua mengajak mereka rekreasi ke tempat
destinasi yang aman dan menyenangkan, tentu diharapkan tetap mematuhi protokol
kesehatan dengang memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Keterangan:
Poto
saat acara syukuran Pimred Gaung NTB dan keluarga besar di Liang Bukal
Komentar
Posting Komentar