Langsung ke konten utama

Tips Menulis Esay Bagian 2

 

Lokakarya Daring Penulisan PSIK Indonesia

Oleh Arif Sutanto

Saya ingin memberikan beberapa point dalam kerangka review secara umum:

1]Dalam lokakarya ini, penulis memiliki ruang hingga 2000 kata. Optimalkan itu terutama untuk membahas masalah dan mengembangkan argumen. Tidak perlu terlalu banyak uraian yang sifatnya informatif.

 

2]Hal yang paling dicari dalam suatu esei adalah posisi tulisan, yang menunjukkan suatu tesis tentang suatu masalah. Hal ini dapat dibangun dari lapis-lapis argumen. Pertama, coba bangun rute tulisan (dari mana akan mulai dan di mana akan berakhir, pendekatan apa yang coba ditawarkan, dst). Kedua, cobalah membangun dinamika tulisan dengan menunjukkan sisi berlainan (pro-kontra, kekuatan-kelemahan, sisi baik-sisi buruk, pendekatan A-pendekatan B, dst). Dari situ, Anda dapat menyusun tulisan ini sebagai suatu sintesis. Ketiga, contoh praktik terbaik/terburuk akan memberi gambaran yang lebih membumi agar tulisan Anda tidak melulu berisi konsep (yang biasanya abstrak). Tentang teori/konsep/model dan yang sejenisnya, Anda juga perlu selektif untuk menggunakan hanya yang relevan. Keempat, kekuatan suatu esei umumnya terletak pada argumen yang diajukannya. Argumen berisi penalaran dan diskusi, yang kemudian melahirkan simpul pernyataan tertentu dengan landasan kuat; Anda sulit mempmertahankan pokok gagasan jika sekadar mengajukan suatu penilaian berbasis persepsi yang sederhana (commonsense).

 

3]Tulisan sebaiknya mengajukan sesuatu yang khas/baru/berbeda, dan tidak terjebak pada suatu klise untuk melihat problem lama dengan cara pandang yang berulang. Bisa saja problem lama ditafsir dengan cara berbeda, atau mengajukan problem terkini dengan pendekatan yang juga lebih kini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu Dia Lala Jinis Kisah Romeo Juliet Alas-Sateluk

Resensi By: Susi Gustiana Betapa bahagia  mencium aroma buku , pikiranku menari 'seolah menemukan harta karun'.    Buku Lalu Dia dan Lala Jinis  adalah cerita rakyat Sumbawa yang di tulis oleh bapak Dinullah Rayes. Nama Rayes merupakan marga dari keturunan kedatuan Alas. Cerita ini bersemi dihati penduduk terutama dari bagian barat tepatnya di kecamatan Alas. Kisah kasih diantara dua pasang anak muda romeo dan Juliet Sumbawa ini diriwayatkan oleh orang tua dengan menggunakan bahasa yang puitik melalui lawas. Lawas samawa merupakan puisi lisan tradisional pada umumnya tiap bait terdiri dari 3 baris. Dipengantar awal buku penulis menyebutkan bahwa kisah ini ditembangkan oleh orangtua yang   mahir balawas (menembangkan syair) dengan suara merdu menawan dan mempesona bagi siapapun yang mendengar. Tradisi di Sumbawa bagi orang yang bisa mendongeng atau bercerita itu disebut Badia. Tau Badia (orang/seniman yang menyampaikan cerita) sering diund...

Tugu Simpang 5 Aceh!!!! Begitu ‘Sempurna’

Kalian tahu tidak lagu sempurna dari Andra and The Backbone mungkin itu tepat untuk menggambarkan monument ini. “Belum ke Aceh namanya jika belum mengunjungi salah satu tugu atau monumen yang sangat ikonik dan keren ini” kata Pak Marzuki guide kami selama di Aceh. Yupz…..Namanya tugu simpang 5, oleh ibu-ibu rombongan dari Sumbawa yang antusias untuk mengambil gambar berselfia ria bahwa   di monumen ini. Menurut mereka tugu simpang 5 juga disebut tugu selamat datang. Karena lokasinya berada di pusat kota dan punya nilai filosofi yang sangat mendalam. Dalam catatan sejarah, tugu ini berada di lima persimpangan jalan protokol yang selalu padat, yaitu jalan Tgk. H. M. Daud Beureuh, T. Panglima Polem, Sri Ratu Safiatuddin, Pangeran Diponegoro, dan jalan Teungku Angkasa Bendahara. Di lihat dari desainnya, ada 4 eksplorasi konsep dari  tugu Simpang Lima Aceh  ini, yaitu axis-oriented (sumbu), urban oase, multi-purposes building, dan landmark kota Banda Aceh. T...

Kompetisi Vs Pandemi

Mengikuti kompetisi sudah menjadi kebiasaanku sejak SD hingga sekarang. Meski jarang menang, tetapi sudah ikut berpartisipasi saja rasanya bahagia sekali. Ketika pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Maret tahun 2020, hikmahnya kita lebih gampang mengikuti lomba seperti menulis Esai,  artikel, opini, KTI, cerpen, puisi, seminar, lomba desain, photografi, pelatihan, fellowship, nulis buku, beasiswa dan lain-lain. Jika dihitung, jumlah project menulis kala pandemi yang aku ikuti sekitar 30 lebih dari non Fiksi hingga Fiksi tapi yang menang bisa dihitung jari. Namun dari effort tersebut, banyak yang kita dapatkan yaitu kiriman buku gratis dari funding internasional dan nasional,  teman baru, relasi, wawasan, update teknologi aplikasi, hadiah menarik dan lain-lain serta jangan lupakan hadiah uang dan pulsa🤭😉. Selanjutnya, tahun 2021 bersiap untuk kompetisi lagi. Jika ada yang termotivasi dengan tulisan ini, maka tetap semangat, optimis, jangan pernah insecure, iri hati, dengki dan...