Vino tiba di rumah Alfin. Ini kali kedua Vino
berkunjung ke Sumbawa. Waktu pertama kali, Vino masih berumur 2 tahun. Vino
sudah tak ingat lagi, karena sekarang sudah kelas 5 SD. Vino tinggal di
Yogyakarta, ia dan ayahnya datang menjenguk nenek.
Alfin senang menyambut sepupunya Vino. “Oleh-oleh
gantungan kunci miniatur candi prambanan” kata Alfin.
Vino terkejut, Alfin belum pernah berkunjung ke
Yogyakarta, tapi anak kelas 4 SD bisa tahu itu.
Kata Alfin, informasi tentang candi prambanan
didapatkan dari ular tangga raksasa.
Banyak makanan enak, tapi Vino masih belum pernah
mencicipi makanan khas Sumbawa yang tersaji di rumah Alfin.
Sepertinya sop ikan ini enak, Vino duduk dan
mencicipi.
Namanya Sepat, “Makannya jangan lupa tambahkan krupuk
kulit sapi pasti lebih gurih,” jelas Alfin.
Sepat ini rasanya asam, gurih dan segar ya, Vino
suka. Tapi lama-lama Vino merasa pedas.
Maaf, Vino terbiasa makan makanan manis di
Yogyakarta.
Kata Alfin, penghilang pedas adalah air hangat
atau susu.
Ini aku buatkan segelas susu kuda liar, enak coba
saja, pasti pedasnya hilang.
Vino mencoba, lalu berseru ini enak Alfin, rasanya
tak kalah dengan yogurt yang biasa vino beli di supermarket.
Tips dari Alfin manjur, vino merasakan pedas
dimulutnya hilang.
Menurut Alfin, tips itu didapakan dari membaca
buku sains kesukaannya. Alfin belajar sains dengan rajin membaca buku.
Buku-buku dipinjamkan oleh kepala sekolah.
Vino ikut bersama Alfin jalan-jalan sore ke area
ladang pengembalaan hewan, disana ada ratusan hewan milik masyarakat.
Orang Sumbawa menyebut tempat ini Lar (safana
luas). Dengan cepat Alfin menghitung jumlah hewat yang ada di Lar ada 73
kerbau, 102 sapi dan 95 kuda, Vino terkesima.
Kata Alfin, ia biasa berhitung cepat saat belajar
dengan ular tangga raksasa.
Vino semakin penasaran, seperti apa ular tangga
raksasa yang dimaksudkan Alfin.
Diperjalan pulang, Vino senang melihat anak
seusianya sedang memandikan kuda di Sungai.
Vino lalu bertanya, Alfin kenapa kamu bisa lancar
bahasa isyarat? siapa orang yang mengajarkan bahasa itu?
Alfin tersenyum, kepala sekolah banyak mengajarkan
dan memotivasi hingga sekarang aku lebih mudah berkomunikasi dengan bahasa
isyarat.
Kepala sekolah juga membantu membeli alat
pendengaran agar ada frekuensi suara walau kecil yang bisa terdengar
ditelingaku.
Kata Alfin, besok ikut belajar dengan aku dan budi
ya vino, kepala sekolah dan ibu guru juga akan datang mengajar ke rumahku.
Ini lagi pandemi covid 19 Alfin, bagaimana guru
bisa datang mengajar ke rumah?
Vino berkata di Yogyakarta, aku dan teman-temanku
belajar daring hanya dengan hp sudah 6 bulan lebih kami tidak bertatap muka
langsung dengan guru.
Alfin mengelus pundak Vino, kami tinggal di desa,
tidak ada hp apalagi jaringan internet tidak selancar di kota.
kami belajar dengan guru yang datang ke rumah
setiap 2 kali dalam seminggu.
“Besok gabung dengan aku dan budi belajar dirumah
ya,” ajak alfin.
Penuh semangat, vino lalu mengangguk saja.
Akhirnya, Vino bisa bertemu dengan kepala sekolah
Alfin.
Perempuan itu ramah dan penyayang. Vino jadi ikut senang
belajar dengannya.
Ular tangga raksasa ternyata permainan ular tangga
yang sangat besar ukurannya dan ada bentuk terjemahan bahasa isyarat juga.
Jadi, anak-anak bisa bermain, kepala sekolah akan
menyiapkan berbagai pertanyaan tentang berhitung, sejarah, membaca, sains, pendidikan
karakter dan pengetahuan umum lainnya.
Alfin berkata, Vino kenalkan ini adalah kepala
sekolah namanya Hadiatollah dan ini Budi temanku.
Vino lalu mengajak salam Corona, Halo ibu kepala
sekolah dan Budi, senang bisa bertemu kalian berdua.
“Ayo vino ikut bermain dan belajar dengan Alfin
dan Budi ya,” kata kepala sekolah.
Vino dengan riang ikut belajar dan bermain bersama.
Ini hari yang menyenangkan, Vino mendapatkan
pengetahuan baru, belajar di rumah bersama kepala sekolah, Alfin, dan Budi
membuat Vino bahagia.
Kata Vino dalam hati, pantas saja Alfin bisa
belajar dengan cepat, kepala sekolah menyiapkan lingkungan yang ramah serta ada
teman sebaya agar Alfin bisa bermain tanpa sadar juga sedang belajar.
Meski belajar di kampung sepupunya Alfin serba
terbatas, namun vino senang, nanti Vino akan menceritakan tentang Sumbawa
kepada teman-temannya di Yogyakarta.
Nilai
Moral:
Saling
menyayangi dan membantu antar sesame saudara. Dalam pembelajaran inklusi, peran
teman sebaya sangat penting dalam membantu ABK belajar. Media yang menarik dan
beragam akan membantu proses belajar mereka. Penting juga bagi guru dan kepala
sekola menyiapkan rumah dan lingkungan yang ramah inklusi seperti apa yang
dilakukan kepala sekolah.
Oleh Susi Gustiana
Komentar
Posting Komentar